Hari Raya Perahu Naga tahun ini akan datang. Dalam beberapa tahun terakhir ini, salam apa yang lebih tepat menjadi topik panas masyarakat Tiongkok, yaitu ‘Selamat Hari Raya Perahu Naga’ atau ‘Sehat dan Sejahtera Hari Raya Perahu Naga’. Meski perbedaannya kecil, hal ini memanifestasikan masyarakat Tiongkok semakin mementingkan kebudayaan tradisional Tiongkok, sebuah kalimat salam pun berulang kali dipertimbangkan supaya bisa memberikan jawaban yang paling cocok.
Sebagai hari raya tradisional Tiongkok pertama yang terpilih sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia, Hari Raya Perahu Naga mengandung kebudayaan tradisional yang beraneka ragam dan tebal. Pada Hari Raya Perahu Naga, masyarakat Tiongkok makan bakcang, minum arak realgar, menaruh apsintus, mengenakan kantung wangi, mendayung perahu naga dan main ayunan. Mereka mewarisi kebudayaan tradisional dan menyampaikan restu baik dalam aktivitas yang beraneka ragam.
Kini, Hari Raya Perahu Naga tidak saja membawa kebudayaan historis yang tebal kepada masyarakat Tiongkok, tapi juga membentuk kepercayaan budaya sendiri. Hari raya tradisional Tiongkok semuanya mengumpulkan sejarah pembangunan Bangsa Tionghoa, mengumpulkan intisari ide humaniora, mewarisi gene moral tradisional, dan mengumpulkan kekuatan untuk berjuang maju terus. Masyarakat Tiongkok menggemari dan mementingkan hari raya tradisional dan ini memanifestasikan pengakuan masyarakat Tiongkok terhadap kebudayaan tradisional yang unggul dan kepercayaan budaya sendiri.
Peradaban Tionghoa adalah peradaban satu-satunya yang tidak pernah putus di dunia. Peradaban Tionghoa yang bersejarah lama dan misterius adalah salah satu sumber kepercayaan budaya masyarakat Tiongkok. Sejarah Tiongkok yang cukup lama meninggalkan warisan spiritual kepada generasi mendatang, salah satunya adalah hari raya tradisional. Hari Raya Perahu Naga adalah salah satu dari empat hari raya tradsional Tiongkok yang paling terkenal, dan berpengaruh luas di dunia. Sejumlah negara dan daerah di dunia juga merayakan Hari Raya Perahu Naga, termasuk Jepang, Korea Selatan, Vietnam dan Singapura. Festival
Danoje Gangneung Korsel yang terpilih sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia juga merupakan pengaruh kebudayaan Tiongkok.
Satu lagi sumber kepercayaan budaya masyarakat Tiongkok adalah semakin makmur dan perkasanya Tiongkok. Sejarah modern Tiongkok adalah sejarah penghinaan bagi masyarakat Tiongkok karena berkali-kali diagresi negara lain dan terpaksa menandatangani perjanjian yang tidak setara. Harga diri dan kepercayaan diri warga Tiongkok dipukul berat sehingga sulit ditemukan kembali kepercayaan diri meskipun Republik Rakyat Tiongkok telah berdiri untuk waktu cukup lama.
Banyak orang lebih menyukai budaya negara-negara Barat, sementara tidak peduli budaya tradisional negara sendiri. Namun tidak berubah semangat masyarakat Tiongkok yang berjuang terus. Rakyat Tiongkok menciptakan satu per satu keajaiban. Ekonomi, iptek, kebudayaan, ilmu kedokteran Tiongkok dan lain sebagainya terus berkembang. Kedudukan Tiongkok di panggung internasional juga semakin meningkat. Dengan tanah air yang perkasa sebagai beking, masyarakat Tiongkok menjadi percaya diri kembali. Pesona kebudayaan tradisional Tiongkok juga semakin terlihat.
Menjelang Hari Raya Perahu Naga tahun ini, banyak aktivitas yang lebih sesuai dengan zaman sangat disambut masyarakat. Belum lama berselang, penjelajah “Tianwen 1” Tiongkok berhasil mendarat di Mars. Pameran dirgantara terkait yang diadakan di sejumlah tempat ramai dikunjungi. Dalam penanggulangan wabah COVID-19, sejumlah tempat mengadakan ceramah kesehatan, aktivitas pengalaman kedokteran tradisional Tiongkok, dan kantung wangi obat tradisional sangat disambut. Aktivitas baru dan bentuk baru memberikan dinamika dan pesona baru kepada hari raya tradisional.
Tidak lupa akan sejarah baru bisa membuka masa depan. Pandai mewarisi baru bisa pandai inovasi. Dengan mengandalkan kepercayaan terhadap budaya negara dan bangsanya sendiri, baru bisa diciptakan masa depan dengan berani dan penuh kepercayaan.
