Rabu, 16 Juni 2021 01:20

Warisan budaya Tiongkok, puspa bangsa yang ragam

Kebudayaan

Festival Pehcun tradisional Tiongkok yang lazim dirayakan pada tiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek jatuh pada 14 Juni 2021. Festival Pehcun atau Festival Perahu Naga adalah festival kelompok pertama Tiongkok yang tercantum dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda Dunia. Mendayung perahu naga, makan bakcang dan bermandi air anggrek merupakan tanda-tanda ikonik atau adat istiadat khas bangsa Tionghoa saat memperingati Hari Pecun yang juga terkenal sebagai Hari Bacang di Indonesia.

Opera Kunqu di Jiangsu, Yunjin atau brokat awan di Nanjing, Hua’er atau balada di Gansu, serta Epik Manas di Xinjiang... warisan-warisan budaya takbenda Tiongkok yang bersejarah lama dan berkarakteristik khas berbagai etnis, merupakan "ensiklopedia" budaya bangsa Tionghoa.

Warisan budaya takbenda adalah berbagai ekspresi budaya tradisionalnya dan benda fisik dan tempat yang terkait dengan ekspresi budaya tradisional, di mana telah diwariskan dari generasi ke generasi oleh masyarakat dari berbagai etnis, dan dianggap sebagai bagian dari budaya mereka. Seiring dengan dimasukkannya Silat Taijiquan dan Upcara Wangkang ke dalam Daftar Warisan Takbenda Dunia pada Desember 2020, sekarang terdapat 42 warisan budaya takbenda Tiongkok yang dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, dengan jumlahny6a menduduki peringkat pertama di dunia.

Kenapa Tiongkok menjadi negara yang mempunyai warisan upaya takbenda terbanyak di dunia? Pencapaian ini tentunya tak terpisahkan dari sejarahnya yang panjang dan pewarisan budaya tradisional yang terlestari turun-temurun. Dari seni Guqin yang bersejarah 3.000 tahun lebih, sampai budaya Festival Perahu Naga yang dimulai lebih dari 2.000 tahun yang lalu, atau juga dua puluh empat Jieqi atau kala musim menurut posisi matahari, kaligrafi, pemotongan segel dan lain sebagainya, semua warisan budaya takbenda Tiongkok sudah bersejarah lama tapi masih berakar di masyarakat secara abadi.

Sebab kedua, melalui pertukaran kebudayaan antar 56 etins telah diciptakan banyak warisan budaya takbenda yang meninggalkan kekayaan spiritual yang berharga bagi seluruh umat manusia. Selain program warisan budaya takbenda dari etnis Han, masih terdapat 15 kesenian etnis minoritas Tiongkok yang tercantum dalam Daftar Budaya Takbenda Dunia, seperti Muqam Uihgur Xinjiang, The Grand Song of the Dong atau Kam Grand Choir dari etnis Dong, The Long Song dari etnis Mongolia, Epik Yimakan dari etnis Hezhe, jumlahnya menduduki 1/3 dari jumlah total warisan budaya takbenda Tiongkok. 56 etnis bersama menciptakan khazanah seni budaya Tiongkok yang beragam, sedangkan warisan budaya takbenda yang tak terhitung jumlahnya justru seperti bunga-bunga indah yang bermekaran dalam keluarga multi-etnis Tiongkok.

Sebenarnya, Tiongkok selalu mementingkan pelestarian warisan budaya. Sejak bergabung dalam Konvensi Pelestarian Warisan Budaya Takbenda pada 2004, pemerintah Tiongkok terus meningkatkan intensitas untuk menemukan dan melindungi warisan budaya takbenda, dan menetapkan hari Sabtu kedua bulan Juni setiap tahun sebagai "Hari Warisan Budaya dan Alam". Dari penyelamatan dan perlindungan hingga penetapan pengaturan, selama belasan tahun terakhir ini banyak "pengalaman Tiongkok" dari praktik perlindungan warisan budaya takbenda diakui oleh masyarakat internasional.

Pada Juni 2005, Tiongkok memulai survei nasional warisan budaya takbenda pertama, dan sampai Juni 2009, jumlah total sumber daya warisan budaya takbenda Tiongkok tercatat hampir 870 ribu.

Jika menurut pandangan masyarakat internasional, prestasi yang diraih Tiongkok di bidang warisan budaya takbenda tidak terlepas dari keunggulan sistem pemusatan upaya pada usaha besar, tapi juga tidak terlepas dari kepedulian dan perhatian besar pada perlindungan “warisan budaya tak benda”.

Sejak Kongres Nasional Ke-18 PKT, Komite Sentral yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping selalu mementingkan kebudayaan tradisional Tionghoa yang unggul, dan menjadikannya sebagai sumber ideologis dan budaya yang penting dalam pejalanan pemerintahan. Tahun-tahun ini, Presiden Xi selalu memperhatikan pelestarian warisan budaya takbenda Tiongkok, dan berkali-kali menyampaikan pesan yang penuh pujian dan apresiasi terhadap program warisan budaya takbenda Tiongkok ketika beliau melakukan inspeksi di berbagai daerah.

Seperti apa yang dikatakan Presiden Xi, “Peradaban Tionghoa yang sudah berlangsung selama 5000 tahun lebih tidak hanya mengumpulkan pengejaran spiritual terdalam bangsa Tionghoa, tapi juga mewakili identitas spiritual unik bangsa Tionghoa.” Hanya dengan seni tradisional dan proyek warisan budaya takbenda yang diwarisi dan terus berinovasi di masyarakat modern, budaya Tiongkok baru dapat memperlihatkan pesona permanen di hadapan seluruh dunia.

Bagi PKT yang akan menyambut genap 100 tahun berdirinya, mementingkan pelestarian warisan budaya takbenda tidak hanya membuka jendela bagi rakyat seluruh dunia untuk mengenal kebudayaan Tionghoa, tapi juga memberikan “nutrisi budaya” yang kaya untuk membangun dan memperkuat partai.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 461 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping instruksikan agar Hunan laksanakan “dua integrasi”
Kegiatan Pertukaran Pemuda Tiongkok - AS digelar di Beijing
Film Trailer Gala Imlek CMG ditayangkan di Festival Tinju Thai Internasional Tahun 2024
×