Selasa, 19 Oktober 2021 21:03

Ingin main kartu HAM dalam masalah Xinjiang, AS salah banget!

Luar Negeri

Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru-baru ini menyampaikan pidato mengenai masalah hak asasi manusia, dia malah membandingkan kebijakan Tiongkok dalam masalah Xinjiang dengan pembunuhan massal NAZI yang terjadi pada 70 tahun yang lalu, dia bahkan mengingatkan seluruh dunia bahwa memilih terus diam sama seperti “komplotan” yang “menginjak-injak HAM”.

Dalam pidatonya Biden memuji AS kayaknya pembela etik dan moral, sementara menjelekkan Tiongkok sebagai musuh seluruh manusia. Dari tingkah lakunya tersebut terungkaplah kesombongan dan kemunafikan AS dalam masalah HAM. Justru seperti apa yang dinyatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian, apa yang disebut masalah HAM Xinjiang hanyaklah intrik politik, maksud sesungguh AS ialah merugikan kestabilan Xinjiang dan merintangkan perkembangan Tiongkok.

Nampaknya “diplomasi HAM dan nilai pandang” telah menjadi salah satu label pemerintah AS pimpinan Joe Biden. AS berharap seluruh dunia menikmati pola HAM standar AS, juga berharap seluruh dunia menerima penjelasan dan definisi AS terhadap HAM. Tiada HAM yang terbaik, hanya terdapat HAM yang lebih baik, inilah proses yang terus diperbaiki. AS selalu mengira HAM dirinya paling bagus di dunia, tapi apakah AS pantas berbicara masalah ini? Sekitar 700 ribu warga AS hilang nyawa dalam pandemi Covid-19, di mana HAMnya? Ketika mengutuk masalah HAM negara lain, AS seharusnya lebih dulu melihat

Berbicara tentang HAM global, karena tindakan sanksi AS, jutaan pasien penyakit diabetes di Iran sulit mendapat akses obat insulin, sehingga puluhan ribu pasien meninggal dunia. Pernahkah AS mempertimbangkan HAM warga Iran? Pemerintah India meluluskan UU sehingga jutaan Muslim kehilangan hak dasar yang dimiliki warga negara. Apakah AS pernah berbicara demi kaum mulim di India? Perang AS di Afghanistan, Irak dan Suriah mengakibatkan ratusan ribu orang tewas, jutaan orang melarikan diri dari kampung halaman, apakah AS mempertimbangkan HAM mereka?

Berbicara tentang HAM rakyat Xinjiang, dewasa ini HAM yang dimiliki rakyat Xinjiang berada pada taraf paling baik dalam sejarah, rakyat hidup tenteram, menikmati rasa bahagia dan rasa keberuntungan. Namun, untuk mencapai tujuan dirinya yang menfitnah dan membendung Tiongkok dengan masalah Xinjiang, AS bahkan membujuk sarjana Jerman Adrian Zenz membikin laporan palsu, mendukung institut strategi Australia membikin laporan palsu tentang apa yang disebut “kerja paksa ” di Xinjiang, juga mendesak media Barat menyebarkan berita palsu terkait isu Xinjiang, demi memfintah Tiongkok. Pada masalah ini, politikus anti Tiongkok, wadah pemikir, media dan pakar bersekonkong dan berbentuk suatu rantai industri.

Biden bersikeras membandingkan masalah Xinjiang dengan pembunuhan massal NAZI, justru mengungkapkan watak jeleknya yang memutar-balikkan fakta. Apa yang disebut masalah HAM Xinjiang sama sekali direkayasa oleh AS, sama sekali adalah berita palsu yang disebarkan media AS. Tujuan apa yang ingin dicapai AS melalui masalah ini, mesikpun AS tidak mengumumkan jawabannya, tapi seluruh dunia sudah tahu persis. Ingin main kartu HAM dalam masalah Xinjiang, AS salah banget! Rakyat dunia tidak akan pernah tertipu oleh kebohongan AS! AS hendaknya mawas diri atas pelanggaran HAM dirinya, menghentikan intervensi kepada negara lain dengan alasan HAM.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 277 Views

Update
No Update Available
Related News
WawancaraeEksklusif Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio oleh CMG
Xi Jinping berharap para anggota MPPR aktif berikan masukan untuk dorong pembangunan modernisasi ala Tiongkok
Xi Jinping tulis mukadimah untuk buku pelajaran kursus pelatihan kader seluruh Tiongkok kelompok ke-6
×