Jumat, 22 Oktober 2021 23:18

AS yang memamerkan kekuatan senjatanya membuat dunia gelisah

Luar Negeri

Belakangan ini, sejumlah pejabat senior AS kembali meggembar-gemborkan apa yang disebutnya sebagai “ancaman Tiongkok”, seperti Menhan AS Lloyd Austin menyerang Tiongkok dengan mengatakan Tiongkok mengembangkan kemampuan militer canggih dan sistem senjata sehingga “menambah ketegangan kawasan”. Duta perlucutan senjata AS memfitnah Tiongkok dan Rusia “mempergawat persaingan senjata” dll.

Sebuah negara adikuasa yang tahayul pada kekuatan bersenjata dan “menunjukkan otot” di mana-mana malah melemparkan kejahatannya sendiri kepada negara lain, tujuannya ialah mencari alasan untuk menambah kekuatan militernya dan meneruskan hegemoni gaya AS di seluruh dunia.

Dunia sudah mencatat, pada satu bulan yang lalu, Dewan Perwakilan AS meluluskan rancangan UU Otorisasi Pertahanan Nasional 2022, dan akan menyediakan anggaran belanja sekitar US$770 miliar kepada Pentagon pada tahun depan, itu lebih banyak US$ 25 miliar daripada anggaran belanja yang diajukan Gedung Putih.

Selain itu, AS mengambil berbagai cara militer yang baru termasuk yang paling menarik perhatian, yaitu membentuk Kemitraan Keamanan Trilateral (AUKUS) yang diumumkan oleh AS, Inggris dan Australia, dan menandatangani persetujuan pembagian teknologi dan pembuatan kapal selam nuklir.

Selain melakukan konfrontasi grup di kawasan Asia-Pasifik, AS juga berkali-kali memamerkan kekuatan senjatanya dengan mengirim kapal perang. Pelayaran kapal pemburu rudal AS dan kapal fregat Kanada baru-baru ini melewati Selat Taiwan. Hal ini mendatangkan bahaya kepada perdamaian dan kestabilan Selat Taiwan dan sudah sangat jelas siapa yang meningkatkan ketegangan situasi.

AS baru saja melepaskan diri dari akibat buruk agresi bersenjata terhadap Afghanistan, kini ia dengan cepat melaksanakan tindakan bersenjata baru dan membentuk grup militer yang baru. Tindakan AS ini membuat dunia melihat jelas bahwa AS sangat asyik dan tahayul pada kekuatan bersenjata. Sebab fundamentalnya ialah, AS memperoleh keuntungan raksana yang sulit dibayangkan dari perang, kemudian menggunakan dana ini untuk melakukan aksimiliter yang hampir mencakup semua 5 benua di seluruh dunia, untuk memelihara sistem hegemonisnya.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 152 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
Xi Jinping kunjungi komunitas di Chongqing
Presiden Xi Jinping lakukan inspeksi di Chongqing
×