Kamis, 02 Desember 2021 10:21

Apakah AS berani undang keluarga para korban Afghanistan ke “KTT Demokrasi”?

Luar Negeri

Pada bulan Agustus lalu, setelah Bandara Internasional Kabul diserang ledakan bom, tentara asing yang dikepalai AS secara membabi buta menembaki warga sipil. Pembantaian tentara AS di Afghanistan sejauh ini belum dihitung dengan jelas. Orang-orang ingin bertanya, apakah politikus AS berani mengundang sanak keluarga para korban Afghanistan untuk bersuara dalam “KTT Demokrasi”?

Sungguh konyol, Afghanistan, negara yang “direnovasi secara demokratis” oleh AS, telah dicabut dari daftar undangan oleh AS. Dunia mengetahui bahwa promosi “demokrasi” AS di luar negeri hanyalah alasan untuk melakukan intervensi militer, partisipan yang diundangnya ke KTT Demokrasi itu hanyalah peran-peran yang dipilih AS untuk memainkan lelucon “perpecahan dengan alasan demokrasi”.

Seandainya AS benar-benar ingin berbicara soal demokrasi atau HAM, lebih baik mengundang sanak keluarga para korban Afghanistan ke dalam pertemuannya, supaya dunia mengetahui apa yang didatangkan AS ke negeri tersebut setelah “renovasi demokratis” selama 20 tahun di Afganistan! Seperti apa yang dikatakan oleh seorang sarjana HAM Afghanistan kepada AS bahwa dalam KTT Demokrasinya, AS lebih baik mengundang rakyat Afghanistan. AS tidak berhak merayakan demokrasi dengan darah dan penderitaan orang Afghanistan.

Siapa pun tak bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur, namun siapa pun bisa melihat apakah kaisar mengenakan pakaian baru atau tidak. “KTT Demokrasi” yang disutradarai oleh AS sebenarnya tidak berhubungan dengan demokrasi. kenyataannya, dengan standarnya sendiri, AS secara terang-terangan menimbulkan perpecahan dan menghasut perlawanan, perbuatan itu justru memutar-balikkan dan menodai demokrasi sendiri.

Apa yang disebut sebagai “KTT Demokrasi” ini tidak mungkin menjadikan AS sebagai tanah tinggi demokrasi. Tak berani mengundang sanak keluarga para korban Afghanistan membuktikan bahwa AS adalah manipulator dan perusak demokrasi di dunia.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 144 Views

Update
No Update Available
Related News
Tiongkok percepat pembentukan Jaringan Transportasi Komprehensif Tiga Dimensi
Meningkatkan pelestarian bersama ekologi di Delta Sungai Yangtze
Anggota RCEP aktif berpartisipasi dalam CICPE
×