Senin, 06 Desember 2021 09:40

Masyarakat Internasional sadari penyakit demokrasi ala AS

Luar Negeri

“Sistem demokrasi Amerika Serikat (AS) merupakan hasil praktik AS, mempunyai ciri khasnya sendiri, tidak universal, dan jauh dari sempurna”. Dalam laporan ‘Keadaan Demokrasi AS’ yang dipublikasikan Kementerian Luar Negeri Tiongkok hari Minggu kemarin (5/12), telah dilakukan analisa mendalam dari sisi penyakit kronis sistem, kekacauan praktik demokrasi, dan hasil buruk dari mengekspor apa yang disebut sebagai demokrasi, yang menunjukkan bahwa fungsi demokrasi AS mengalami kemunduran dan semakin jauh dari inti dan rancangan awal sistem demokrasinya.

Ternyata “demokrasi ala AS” sudah sakit, dan sangat parah! Hal tersebut dapat termanifestasi dari KTT Demokrasi yang akan diselenggarakan oleh AS. Para politikus AS sebenarnya ingin meningkatkan daya moral “demokrasi ala AS” dengan menggunakan peluang KTT kali ini, tapi sebaliknya malah memperparah keadaan demokrasi yang semakin memburuk di hadapan masyarakat internasional, dan sempat mengundang kritik dari berbagai pihak.

Forum internasional yang bertajuk “Demokrasi: Nilai Bersama Seluruh Umat Manusia” digelar di kota Beijing pada hari Sabtu kemarin (4/12). Para peserta telah mengadakan pembahasan luas seputar topik demokrasi. “Demokrasi sebenarnya tidak mempunyai pola universal, berbagai negara hendaknya saling menghormati, dan mengupayakan kesepahaman dengan mengesampingkan perselisihan, mengadakan pertukaran dan saling belajar, mendorong solidaritas bukannya menciptakan perpecahan, mendorong kerja sama bukannya menghasut pertentangan, meningkatkan kesejahteraan rakyat bukannya membawa lebih banyak goncangan”, “apakah para keturunan Afrika di AS seperti George Floyd yang dicekik tewas oleh polisi itu telah menikmati demokrasi dan kebebasan yang disebut oleh politikus AS?” Pernyataan-pernyataan tersebut sempat mengundang tanggapan dari para hadirin.

Hasil jajak pendapat yang dipublikasikan oleh CNN AS pada bulan September lalu telah menunjukkan, sekitar 56% responden AS berpendapat bahwa demokrasi AS “sedang diserang”. Hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pew mengemukakan bahwa sekitar 72% warga AS berpendapat AS sudah bukan lagi “teladan demokrasi” yang dapat diteladani oleh negara lain.

Amerika Serikat yang selalu menyombongkan dirinya sebagai mercusuar demokrasi sedang menghadapi sejumlah krisis. Dalam konteks tersebut, para politikus AS yang selalu menggembar-gemborkan “KTT Demokrasi” itu, mencoba menggunakan peluang tersebut untuk mengalihkan konflik domestik dan membangkitkan kembali daya pengaruh ekspansinya, dan tujuan tersebut pasti tidak akan terwujud. Sedangkan masyarakat internasional sudah sangat sadar terhadap berbagai macam kekurangan demokrasi AS dan fakta bahwa hegemoni AS mengatasnamakan demokrasi.

Demokrasi bukan hiasan dan dekorasi, tapi adalah metode yang dapat menyelesaikan masalah masyarakat. Politisi India Yadav menunjukkan, masyarakat internasional sudah menyadari bahwa demokrasi ala AS perlu melakukan introspeksi, AS seharusnya belajar dari negara demokrasi lainnya. Bagi pihak otoritas AS, cara yang terbaik untuk memperbaiki demokrasi ala AS ialah berani menangani masalah sosial dalam negerinya sendiri dan mengutamakan kepentingan rakyatnya, bukannya menyelenggarakan apa yang disebut sebagai “KTT Demokrasi” yang pasti akan sia-sia saja!

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 509 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
Xi Jinping kunjungi komunitas di Chongqing
Presiden Xi Jinping lakukan inspeksi di Chongqing
×