Rabu, 27 April 2022 14:05

Selain artemisinin, masih banyak hadiah Tiongkok untuk dunia

Kesehatan

Tahun 2022 adalah peringatan 50 tahun penemuan artemisinin, obat anti-malaria yang dikembangkan berdasarkan pengobatan herbal Tiongkok. Pada 50 tahun yang lalu, para ilmuwan dengan Tu Youyou sebagai wakilnya menemukan dan mengekstrak artemisinin yang membantu Tiongkok sepenuhnya membasmi malaria di Tiongkok. Obat manjur itu telah diperkenalkan oleh Tiongkok kepada seluruh dunia dengan murah hati.

Menurut keterangan para ahli, artemisinin sangat ampuh dalam mengobati penyakit malaria, apalagi efek sampingnya minim dan harganya pun terjangkau. Oleh karena itu, obat ini sangat populer di dunia. Dari Asia hingga Afrika, dari Eropa hingga benua Amerika, obat itu telah berhasil menyelamatkan sejumlah besar nyawa. Sejak tahun 2000, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan artemisinin sebagai obat prioritas anti-malaria.

Menurut statistik kasar WHO, obat tersebut kini telah menyelamatkan nyawa jutaan orang, dan setiap tahun ratusan juta orang dirawat dengan obat tersebut. Hanya di sebelah selatan Sahara Afrika saja, kurang lebih 240 juta orang dirawat dengan obat artemisinin. Penduduk setempat menjuluki artemisinin sebagai ‘obat manjur’ dari Timur yang jauh.

Terhitung hingga akhir 2021, Tiongkok telah melatih puluhan ribu teknisi anti-malaria dari negara-negara berkembang, mendanai pembangunan pusat pencegahan dan pengobatan malaria di 30 negara, dan mengirim 28 ribu anggota tim medis ke 72 negara berkembang. Artemisinin yang ‘mungil tapi ampuh’ adalah sebuah hadiah berharga yang diberikan Tiongkok kepada dunia. Dari hal ini terlihatlah akuntabilitas Tiongkok yang selalu senasib sepenanggungan dengan negara-negara berkembang untuk mendorong pembentukan komunitas kesehatan manusia.

Selain artemisinin, masih banyak warga Afrika yang mengingat bahwa Tiongkok adalah negeri pertama yang mengirim tim medisnya ke Afrika untuk membantu mereka mengatasi wabah Ebola yang sangat menular. Padahal, waktu itu banyak negara lain yang berturut-turut menarik dirinya dari daerah epidemi. Mereka tidak akan melupakan bahwa Tiongkok adalah negara yang secara tepat waktu mengirimkan barang bantuan yang sangat dibutuhkan Afrika, bahkan berjuang bahu membahu dengan mereka sampai titik terakhir.

Kini, ketika manusia menghadapi pandemi terparah dalam seabad ini, Tiongkok sekali lagi mengulurkan tangannya untuk melaksanakan aksi kemanusiaan darurat massalnya di banyak negara. Hingga saat ini, Tiongkok telah menyediakan miliaran barang bantuan kepada 153 negara dan 15 organisasi internasional untuk mengatasi pandemi COVID-19. Selain itu, Tiongkok telah mengirim 2,2 miliar dosis vaksin kepada 120 negara dan organisasi internasional untuk memberikan kontribusinya, demi mengatasi ‘kesenjangan vaksin’ dan membantu sesama manusia menanggulangi pandemi.

Wakil Menteri Kesehatan Mesir Mohamed Hassani mengatakan, Tiongkok aktif mengirimkan bantuan vaksinnya kepada negara-negara lain, dan berkat kerja sama kedua negara, tingkat vaksinasi di Mesir telah mencapai 70 persen ke atas.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 644 Views

Update
No Update Available
Related News
Selain artemisinin, masih banyak hadiah Tiongkok untuk dunia
Peng Liyuan berpidato di depan konferensi virtual Hari Tuberkulosis Sedunia 2022
Sambangi warganya, Polres Kepulauan Seribu bagikan masker gratis
×