Sabtu, 30 Juli 2022 16:22

AS harus pertahankan komitmen dan kembali ke jalur yang tepat

Luar Negeri

Kamis malam(28/7), Presiden Tiongkok Xi Jinping atas undangan mengadakan hubungan telepon dengan Presiden AS Joseph Biden dan kedua pihak telah mengadakan komunikasi dan dialog secara terus terang.

Presiden Xi Jinping membentangkan kewajiban kedua negara besar, sementara menunjukkan evaluasi salah AS terhadap hubungan Tiongkok-AS dan pemahaman salah AS terhadap pembangunan Tiongkok, dan secara titik berat menyatakan pendirian prinsipil Tiongkok pada masalah Taiwan.

Presiden Biden menyatakan mengupayakan kerja sama AS-Tiongkok, dengan layak mengontrol perselisihan, dan berkomitmen bahwa kebijakan satu Tiongkok yang dipertahankan AS tidak akan berubah dan pihak AS tidak mendukung Taiwan Merdeka.

Ini merupakan pembicaraan telepon ke-5 kali antara pemimpin Tiongkok dan AS sejak pemerintah baru AS naik panggung dan juga sekali pembicaraan sangat penting pada saat krusial. Dilihat dari isi pembicaraan, kedua pihak secara langsung menghadapi perselisihan dan juga telah menyatakan keinginan kerja sama.

Dunia luar mencatat, Presiden Xi dalam pembicaraan telepon secara titik berat membentangkan pendirian prinsipil pihak Tiongkok pada masalah Taiwan. Ini selain karena masalah Taiwan merupakan masalah paling penting dan paling sensitif dalam hubungan Tiongkok-AS dan juga menunjukkan bahwa risiko situasi Selat Taiwan akibat provokasi terus pihak AS terus naik.

Presiden Xi menunjukkan, 3 komunike bersama Tiongkok-AS merupakan komitmen politik kedua pihak, dan prinsip satu Tiongkok merupakan dasar politik hubungan Tiongkok-AS, pihak Tiongkok dengan tegas menentang kegiatan separatis Taiwan Merdeka dan intervensi kekuatan luar, dan mutlak tidak meninggalkan ruang apapun kepada kekuatan Taiwan Merdeka.

Ia menunjukkan, keinginan rakyat tak boleh dilanggar dan siapa yang main api pasti akan dilalap api. Pihak AS diharapkan menyadari hal tersebut dan harus sama perkataan dan perbuatannya, harus mempertahankan prinsip satu Tiongkok dan menaati 3 komunike bersama Tiongkok-AS.

Inilah informasi jelas yang disampaikan pemimpin Tiongkok kepada pihak AS mengenai masalah Taiwan. Pihak AS harus jelas bahwa apabila masalah Taiwan tidak ditangani dengan baik, itu akan mendatankan dampak subversial kepada hubungan Tiongkok-AS.

Dunia luar juga mencatat, pemimpin Tiongkok dan AS berpendapt bahwa pembiaraan kali ini adalah terus terang dan mendalam, setuju memelihara kontak dan menugaskan tim kerja masing-masing terus mengadakan komunikasi dan kerja sama. Ini menunjukkan bahwa meski hubungan Tiongkok-AS kini terjerumus dalam kesulitan, kedua pihak tetap bersedia mengontrol perselisihan melalui dialog dan komunikasi.

Hubungan Tiongkok-AS tak boleh terus memburuk lagi dan kini harus diambil pilihan yang tepat. Pihak Tiongkok selalu mengembangkan hubungan Tiongkok-AS berdasarkan 3 prinsip yang dikemukakan Presiden Xi Jinping, yaitu saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan bekerja sama demi kemenangan bersama. Pihak AS harus membetulkan pengenalan strategis terhadap Tiongkok dan dengan aksi nyata melaksanakan komitmen yang dibuat Presiden Biden, yaitu “empat tidak dan satu tidak berniat”, khususnya harus berhati-hati pada masalah Taiwan dan jangan membawa situasi ke posisi berbahaya.

Justru seperti apa yang ditunjukkan Presiden Xi, sejarah adalah adil dan perbuatan apapun seorang politikus, baik jasa atau kesalahannya, akan dicatat sejarah.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 182 Views

Update
No Update Available
Related News
Tiongkok percepat pembentukan Jaringan Transportasi Komprehensif Tiga Dimensi
Meningkatkan pelestarian bersama ekologi di Delta Sungai Yangtze
Anggota RCEP aktif berpartisipasi dalam CICPE
×