Tanggal 25 Juni adalah Hari Tanah Nasional Tiongkok yang ke-33, tema tahun ini adalah “Gunakan tanah secara ekonomis dan intensif, jaga ketat batas lahan subur”.
Sejak Kongres Nasional ke-18 PKT, Presiden Xi Jinping berdiri di ketinggian strategis pembangunan berkelanjutan bangsa Tionghoa, mempertahankan pikiran strategis, pikiran sistematis, pikiran garis batas, mengeluarkan serangkaian pidato penting untuk melindungi lahan subur, menghemat sumber daya dan mendorong koeksistensi harmonis antara manusia dengan alam, menyampaikan serangkaian inspeksi penting dan menempatkan serangkaian tindakan strategis yang penting, serta menunjukkan arah untuk mendorong pembangunan modern koeksistensi harmonis antara manusia dengan alam.
Presiden Xi menekankan, “Lahan subur adalah sumber daya yang paling berharga di Tiongkok, melindungi lahan subur harus seperti melindungi peninggalan budaya, bahkan harus seperti melindungi panda, penggunaan lahan subur seluas 1,8 miliar Mu (12 juta hektar) harus terjamin, sawah adalah sawah, dan harus menjadi sawah yang subur”...
Presiden Xi menekankan pula, “Mengembangkan ekonomi tak boleh menghabiskan sumber daya dan merusak lingkungan ekologis, melestarikan lingkungan ekologis juga bukan melarang perkembangan ekonomi.
Garis hidup manusia adalah sawah, garis hidup sawah adalah air, garis hidup air berada di gunung, dan garis hidup gunung adalah tanah, sedangkan garis hidup tanah adalah hutan dan rumput, mempertahankan perlindungan terintegrasi dan tata kelola sistematis gunung, air, hutan, sawah, danau, rumput dan gurun pasir”.
Di bawah bimbingan pikiran peradaban ekologis Xi Jinping, komunitas kehidupan dengan gunung yang hijau, air yang jernih, hutan yang luas, sawah yang subur, danau yang indah dan rumput yang hijau akan semakin bersemangat, serta menghasilkan jalan pembangunan peradaban yang produktif, sejahtera, ekologis, dan berkembang semakin luas.
