Kamis, 29 Juni 2023 15:19

Para peserta Forum Davos ceritakan “Kisah perkembangan Tiongkok”

Ekonomi

Forum Davos Musim Panas yang digelar di Tianjin menarik 1.500 lebih tokoh dari kalangan politik, bisnis dan cendekiawan yang berasal dari sekitar 100 negara dan daerah. Forum tersebut mengangkat tema “Semangat Pengusaha: Daya Penggerak Ekonomi Dunia”, sekaligus menjadikan Pertumbuhan Kembali sebagai salah satu fokus utamanya, forum kali ini mempunyai target spesifik yang kuat dan mencerminkan harapan kuat publik.

Jika ingin mewujudkan pertumbuhan, maka memerlukan energi penggerak. Dari manakah energi penggerak ini? Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, volume perdagangan Tiongkok terus menduduki peringkat nomor satu di dunia selama 6 tahun berturut-turut,

Tiongkok patut menjadi sorotan utama dalam mata publik. Selama 10 tahun ini, pertumbuhan ekonomi Tiongkok rata-rata mencapai 6,2 persen, tingkat kontribusi rata-rata terhadap pertumbuhan ekonomi dunia melampaui 30 persen, sehingga menjadi daya penggerak terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.

Laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok lebih tinggi dari global, tahun ini, tingkat kontribusi ekonomi Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi dunia mungkin akan mencapai 36 persen.

“Pasar seperti ini mana mungkin dilewatkan?” tutur wakil dari kalangan bisnis Kanada, Alex Zhavoronkov. Para peserta forum optimis terhadap pasar konsumsi, pertumbuhan stabil, kemampuan anti inflasi dan level inovasi Tiongkok.

Di tahun 2019, Zhavoronkov memindahkan kantor pusat perusahaannya ke Tiongkok, karena merasa puas terhadap tenaga ahli teknologi canggih dan kemampuan transformasi hasil penelitian ilmiah Tiongkok. Dari melakukan pertukaran ekonomi dan perdagangan sampai mendorong kerja sama teknologi, hingga mengupayakan perintisan bersama, semakin banyak perusahaan global yang menyoroti Tiongkok.

Meskipun saat ini di Barat masih terdapat suara yang menghasut “pelepasan keterkaitan” dan “de-risking” dengan Tiongkok, namun sikap para peserta forum menunjukkan, tindakan tersebut sama saja dengan “memutuskan kerja sama” dan “menghilangkan peluang”, hal ini telah melanggar hukum ekonomi dan tidak dapat diterima.

Pada globalisasi yang sangat tinggi saat ini, tidak berkembang dan tidak bekerja sama barulah risiko yang sesungguhnya. Forum Ekonomi Dunia memprediksikan, jika dunia terperosok dalam “pelepasan keterkaitan”, maka akan kehilangan sebanyak 7-9 persen PDB global.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 1014 Views

Update
No Update Available
Related News
Appeasement tak pernah menjadi pilihan alternatif dalam perang tarif
Dapatkah ekonomi Tiongkok bertahan dari tantangan eksternal? Data kuartal pertama ekonomi Tiongkok berikan jawabannya
Dari mana “Ketangguhan” perdagangan luar negeri Tiongkok?
×