Senin, 18 September 2023 11:02

Mewarisi semangat mulia, mendorong usaha luar biasa

Luar Negeri

Pada tanggal 18 September 1931, Tentara Kwantung Jepang yang menduduki Timur Laut Tiongkok menghancurkan rel Kereta Api Manchuria Selatan dekat Danau Liutiao, di Kota Shenyang, namun mereka malah memfitnah bahwa hal ini dilakukan oleh tentara Tiongkok, kemudian tentara Kwantung Jepang mengebom kamp utara tentara timur laut sehingga menimbulkan peristiwa 18 September yang mengguncangkan dunia dan dimulai perang agresinya terhadap Tiongkok yang telah lama direncanakan.

Setelah peristiwa tersebut, rakyat Tiongkok bangkit melawan dan menjadi titik tolak rakyat Tiongkok dalam perang anti agresor Jepang, sekaligus memulai perang anti fasis dunia.

Presiden Tiongkok Xi Jinping menunjukkan, semangat perlawanan terhadap agresor Jepang adalah harta semangat yang sangat berharaga bagi rakyat Tiongkok, dan akan selalu memotivasi rakyat Tiongkok untuk mengatasi segala kesulitan dan tantangan.

Tanggal 3 September 2020 adalah peringatan 75 tahun kemenangan rakyat Tiongkok dalam perang anti agresi Jepang dan perang anti fasis. Dalam temu wicara itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan tegas menunjukkan, harus mengembangkan semangat perlawanan dengan tekad dan keberanian yang tidak tunduk pada kesulitan, berani berjuang, kreatif, dan terus berjuang demi mewujudan revitalisasi Bangsa Tionghoa, sampai mencapai kemenangan akhir.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 464 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping adakan pembicaraan informal dengan Presiden Rusia Putin
“Cerita Klasik Favorit Xi Jinping" (versi internasional) tayang di media utama Rusia
Xi Jinping sampaikan sambutan tertulis di Bandara Moskow
×