Rabu, 27 Maret 2024 13:50

Informasi apa yang dapat diperoleh dari kunjungan Perdana Presiden Nauru ke Tiongkok?

Luar Negeri

Presiden Nauru David Ranibok Adeang mengadakan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok dari tanggal 24-29 Maret.

Inilah kunjungan perdana Presiden Nauru ke TIongkok sejak hubungan diplomatik kedua negara dipulihkan pada bulan Januari lalu.

Dalam pembicaraannya dengan Presiden Adeang hari Senin (25/3) lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan, persahabatan terjalin tanpa urutan, asalkan dimulai, akan memilki prospek yang cerah.

Baik kerja sama besar maupun kecil, asalkan tulus, akan mencapai hasil bernas. Presiden Adeang mengatakan, Nauru sangat menghargai Tiongkok yang senantiasa mempertahankan kesetaraan baik dengan negara besar maupun kecil, Nauru bersedia menjunjung prinsip Satu Tiongkok, dan terus memperdalam kerja sama dengan Tiongkok.

Dari interaksi dua kepala negara, dapat diperoleh banyak informasi. Tiongkok selalu berpendapat, baik negara besar maupun kecil, kuat maupun lemah, miskin maupun kaya semuanya setara.

Tiongkok memiliki populasi sebanyak 1,4 miliar orang, jumlah penduduk Nauru hanya 10 ribu lebih. Penghormatan dan kesopanan Tiongkok kepada Nauru telah mencerminkan sikap negara yang menjunjung tata krama, juga membuktikan “karakter diplomasi Tiongkok yang setara.”

Dari pemulihan hubungan diplomatik pada bulan Januari lalu, hingga kunjungan ke Tiongkok pada bulan Maret ini, prinsip Satu Tiongkok merupakan dasar dalam pengembangan hubungan Tiongkok-Nauru.

Selama kunjungan Presiden Adeang di Tiongkok, kedua pihak sekali lagi mengonfirmasi prinsip tersebut. Adeang tidak hanya menyebut pemulihan hubungan diplomatik dengan Tiongkok sebagai “Berdiri di sisi tepat sejarah”, tapi juga menyatakannya sebagai “tonggak sejarah penting dalam hubungan Nauru-Tiongkok”.

Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa prinsip Satu Tiongkok yang ditetapkan dalam Resolusi No.2758 Sidang Majelis Umum PBB pada tahun 1971 sudah menjadi kesepahaman penting seluruh dunia.

Sementara itu, kunjungan Presiden Nauru ke Tiongkok juga telah memberikan peringatan kepada “negara-negara penjalin hubungan diplomatik” dengan Taiwan, yaitu bahwa prinsip Satu Tiongkok adalah tren umum dan harapan rakyat, hendaknya segera mengambil pilihan yang tepat.

Tiongkok dan Nauru sama-sama sebagai negara berkembang menghadapi tugas pembangunannya. Struktur ekonomi Nauru relatif sederhana, lebih mengandalkan ekspor sumber daya dan industri pariwisata. Tetapi Tiongkok memiliki rantai industri yang lengkap, dapat saling melengkapi keunggulan dengan Nauru melalui pembangunan infrastruktur, ekonomi dan perdagangan.

Dari proyek pembangkit dan penyimpanan listrik fotovoltaik pertama yang dibangun perusahaan investasi Tiongkok, hingga teknologi penanaman Juncao, yang menyejahterakan rakyat, Tiongkok mendatangkan banyak “kunci emas” bagi pembangunan Nauru.

Masyarakat Nauru beramai-ramami menyatakan harapannya untuk bekerja sama dengan Tiongkok, “Kami berharap ada lebih banyak perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Nauru”. “Kami menyambut lebih banyak wisatawan Tiongkok datang ke Nauru”…

Selama kunjungan kali ini, Nauru telah menjadi satu lagi negara yang menandatangani dokumen kerja sama pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” dengan Tiongkok.

Analis menunjukkan, Inisiatif “Sabuk dan Jalan” meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di banyak negara kawasan Pasifik, hasil-hasil ini telah disaksikan pemerintah dan rakyat Nauru.

Seiring dengan pelaksanaan proyek pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” Tiongkok-Nauru, kedua pihak dapat melakukan banyak hal di sektor-sektor desalinasi air laut, energi hijau, pembangunan sirkulasi, hal ini akan mendorong hubungan kedua negara berkembang lebih mendalam.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 366 Views

Update
No Update Available
Related News
Hanya dengan selesaikan masalah fundamental ini, hubungan Tiongkok-AS baru dapat benar-benar membaik
Inspeksi Xi Jinping undang respons antusias publik
Xi Jinping dalam Inspeksi di Chongqing tegaskan keharusan peningkatan reformasi dan keterbukaan
×