Selasa, 30 April 2024 13:07

Wawasan depan kunjungan Presiden Xi Jinping ke tiga negara Eropa

Luar Negeri

Atas undangan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Serbia Vucic, dan Perdana Menteri Hongaria Orban, Presiden Tiongkok Xi Jinping bakal melakukan kunjungan kenegaraan ke ketiga negara tersebut mulai tanggal 5 hingga 10 Mei mendatang.

Kunjungan kali ini merupakan kunjungan kembali Presiden Xi Jinping ke Eropa setelah 5 tahun berselang.

Selama kunjungannya tersebut, Presiden Xi akan bersama para pemimpin dari Prancis, Serbia dan Hongaria, memberikan arah bagi perkembangan sehat hubungan bilateral dan hubungan Tiongkok-Eropa, serta memberikan daya penggerak bagi pendalaman kerja sama saling menguntungkan.
Tiongkok dan Eropa merupakan dua kekuatan besar yang mendorong multipolarisasi, dua pasar raksasa yang mendukung globalisasi, sekaligus dua peradaban yang menganjurkan keanekaragaman.

Kunjungan Presiden Xi kali ini akan mendorong perkembangan hubungan Tiongkok-Eropa terus stabil dan sehat, memberikan lebih banyak kestabilan dan kepastian kepada dunia yang bergejolak, serta memberikan lebih banyak daya penggerak bagi pembangunan global.

Mewarisi masa lalu dan merintis masa depan, Tiongkok dan Prancis bersama-sama menghadapi perjuangan yang baru

Sejarah istimewa hubungan Tiongkok dan Prancis telah membentuk “semangat Tiongkok-Prancis” yang mandiri dan independen, saling memamahi, bervisi jangka panjang, serta saling menguntungkan dan menang bersama.

Selama 60 tahun ini, dari menjadi negara Barat pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok sampai menjadi negara Barat pertama yang membentuk kemitraan strategis komprehensif dengan Tiongkok, dari menjadi negara rute penerbangan langsung perdana antara Tiongkok dengan negara Barat sampai menjadi negara pertama yang menjalin kerja sama nuklir untuk penggunaan sipil dengan Tiongkok, hubungan Prancis dengan Tiongkok telah mencatat beberapa rekor pertama di dunia, dan mencapai hasil bernas.

Kunjungan Presiden Xi kali ini merupakan kunjungan kenegaraannya yang ketiga ke Prancis.

Selama 60 tahun ini, volume perdagangan bilateral Tiongkok-Prancis bertumbuh 800 kali lipat, volume perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2023 mencatat 78,9 miliar dolar US.

Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Prancis di Asia, dan Prancis menjadi mitra dagang terbesar ketiga dan sumber investasi riil terbesar ketiga bagi Tiongkok di Eropa.

Kedua negara bekerja sama memperbaiki dan merenovasi Katedral Notre Dame dan melindungi Terakota Dinasti Qin di kota Xi’an, Tiongkok dan Prancis bersama melindungi warisan budaya dunia; mulai dari mendirikan pusat budaya satu sama lain sampai menyelenggarakan tahun budaya dan tahun bahasa, pertukaran sosial dan budaya Tiongkok dan Prancis telah menjadi panutan bagi saling pembelajaran antar peradaban di dunia.

Tiongkok mengumumkan kebijakan bebas visa sepihak kepada Prancis, dan Bandar Udara Charles De Gaulle akan menjadi “bandara yang bersahabat bagi turis Tiongkok”, sejumlah tindakan yang diambil Tiongkok dan Prancis tersebut turut mengembangkan pertukaran personil kedua belah pihak.

Persahabatan yang kukuh melanjutkan bab baru persahabatan Tiongkok dan Serbia

Kereta cepat yang melintasi Beograd, ibu kota Serbia dengan Novisad, kota bagian utara Serbia, adalah sebagian mega proyek kereta Hongria-Serbia dalam wilayah Serbia yang dibangun dalam kerangka pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” antara Tiongkok dan negara-negara Eropa Timur Tengah.

“Persahabatan kukuh” dianggap sebagai kata kunci dalam hubungan Tiongkok-Serbia. Bulan Oktober tahun 2023, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Presiden Serbia Vucic yang datang menghadiri KTT Kerja Sama Internasional “Sabuk dan Jalan” ke-3 di Tiongkok.

Pada kesempatan itu, Presiden Xi mengatakan, “Serbia merupakan sahabat Tiongkok, hubungan kedua negara telah mengalami berbagai ujian perubahan situasi internasional, dan patut dipandang sebagai panutan dalam persahabatan Tiongkok dengan negara-negara Eropa.” Vucic menyatakan, Serbia merasa bangga atas persahabatan kukuhnya dengan Tiongkok.

“Sahabat adalah buah dari waktu,” menjelang kunjungannya ke Serbia pada tahun 2016, Presiden Xi telah mengutip sebuah pepatah Serbia dalam artikelnya yang dipublikasikan dalam surat kabar Serbia.

Selama 8 tahun di bawah kepemimpinan strategis pemimpin kedua negara, hubungan bilateral Tiongkok dan Serbia telah mewujudkan perkembangan lompatan, hubungan tingkat tinggi kedua negara semakin erat, rasa saling percaya politik terus diperdalam, dan telah menjadi dasar politik yang kukuh bagi kerja sama kedua negara di berbagai bidang.

Berjalan bergandengan tangan, Tiongkok dan Hongaria menjadi teladan baru

Hongaria merupakan negara Eropa yang pertama menandatangani dokumen kerja sama “Sabuk dan Jalan” dengan Tiongkok.

Pada bulan Oktober tahun 2023, Presiden Xi dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Orban yang datang menghadiri KTT Kerja Sama Internasional “Sabuk dan Jalan” ke-3 di Tiongkok mengatakan, “Tiongkok bersedia bersama Hongaria terus menjadi sahabat baik dan mitra baik yang saling percaya, bekerja sama dan menang bersama, melalui peluang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang jatuh pada tahun depan, mendorong kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Hongaria melangkah ke tahap yang baru, dan meneruskan bab baru hubungan kerja sama bersahabat Tiongkok-Hongaria.”

Pembangunan berkualitas tinggi “Sabuk dan Jalan” telah menjadi titik penting untuk terus meningkatkan kerja sama kedua belah. Kedua belah pihak mendorong sinergi erat inisiatif pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” dengan strategi Hongaria yaitu “membuka diri ke arah Timur”.

Penerbangan kargo langsung antar kota Zhengzhou dan Ningbo Tiongkok menuju Budapest telah sukses dibuka, kereta Tiongkok-Eropa dari kota Hefei, Shijiazhuang dan Ganzhou menuju Budapest pun telah beroperasi dengan lancar, “jalur sutra udara” dan jalur cepat darat-laut Tiongkok-Eropa telah membangun jaringan transportasi yang padat di benua Asia dan Eropa, dan dengan maksimal meningkatkan status Hongaria sebagai pusat transportasi regional.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 264 Views

Update
No Update Available
Related News
Kerja sama Maritim Tiongkok-Indonesia dan Signifikansi Code of Conduct di Laut China Selatan
Xi Jinping adakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Putin
AS lukai diri sendiri dengan naikkan tarif impor
×