Selasa, 07 Mei 2024 14:13

Kecerdasan dan keberanian yang melampaui zaman

Luar Negeri

Tanggal 26 April lalu, para penggemar fotografi Beijing telah menyambut sebuah galeri foto yang istimewa.

Fotografer Prancis Gregoire de Gaulle yang pertama kali datang berkunjung ke Tiongkok pada tahun 1978, mencatat perubahan Tiongkok selama 40 tahun lebih ini melalui lensa kameranya.

Gregoire de Gaulle mengatakan, perubahan yang terjadi di Tiongkok sangat besar, dapat terlihat bahwa iptek sedang mempengaruhi gaya hidup masyarakat masa kini secara mendalam.

Sejak kecil, Gregoire de Gaulle mendapat pengaruh dari para tetua di keluarganya untuk selalu bersahabat dan antusias terhadap Tiongkok.

Perasaan tersebut diwarisi dari ayahnya Bernard de Gaulle, yang pernah menjabat sebagai Ketua Komite Prancis-Tiongkok, ia juga mewarisinya dari paman orang tuanya, Presiden pertama Republik VI Prancis, Jenderal Charles de Gaulle.

Dalam ajang internasional tahun 1964, Presiden Prancis, Jenderal Charles de Gaulle telah mengambil keputusan yang sangat brilian, yaitu menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Keputusan yang berani dan bijaksana itu tidak hanya membuka bab baru hubungan Tiongkok dan Prancis, tapi juga menjadi sebuah peristiwa penting dalam politik internasional dan meletakkan dasar bagi kerja sama Tiongkok dan Prancis dalam jangka panjang.

Tanggal 25 Januari lalu, dalam kegiatan perayaan HUT ke-60 penjalinan hubungan diplomatik Tiongkok-Prancis, Presiden Xi Jinping dalam kata sambutannya menunjukkan bahwa penjalinan hubungan diplomatik Tiongkok-Prancis pada 60 tahun lalu merupakan peristiwa penting dalam sejarah diplomatik internasional.

Xi Jinping mengatakan bahwa Presiden Mao Zedong dan Jenderal Charles de Gaulle dengan kecerdasan dan keberanian yang luar biasa telah membuka pintu besar hubungan antara Tiongkok dan Barat, dan telah membawa harapan bagi dunia yang terjebak dalam Perang Dingin.

Jauh pada tahun 2014, Presiden Xi Jinping secara khusus datang ke Yayasan Charles de Gaulle, untuk mengenang sejarah dan menyampaikan penghormatannya, beliau memuji Jenderal Charles de Gaulle mempunyai “kecerdasan dan keberanian luar biasa yang melampaui zaman”.

Mantan Menteri Kebudayaan Prancis Jean-Jacques Aillagon mengatakan bahwa warisan Jenderal Charles de Gaulle yang paling penting bagi dunia adalah, beliau telah menunjukkan bahwa kita tidak lagi hidup dalam zaman konfrontasi dua kelompok atau didominasi oleh dua kelompok, kita telah memasuki sebuah dunia yang terbuka, dunia multipolarisasi.

Selama puluhan tahun yang lalu, Gaullisme telah menjadi tanda semangat yang penting bagi Prancis. Gaullisme mempunyai makna yang mendalam, sedangkan inti semangat yang paling menonjol dari Gaullisme adalah independen dan mandiri, yang juga menjadi keinginan bersama bangsa Tiongkok dan Prancis.

Tahun 2024 memperingati 60 tahun penjalinan hubungan diplomatik Tiongkok-Prancis. Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan, dalam menghadapi perubahan situasi internasional di era baru, Tiongkok dan Prancis hendaknya berpegang pada cita-cita awal menjalin hubungan diplomatik, bersikap positif menghadapi masa depan, dan berani beraksi. Menghadapi 60 tahun yang akan datang, kerja sama Tiongkok dan Prancis pasti akan menciptakan kejayaan yang baru.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 254 Views

Update
No Update Available
Related News
Mampir ke museum bersama Presiden Xi
Hubungan baik Tiongkok dan Rusia justru berikan inspirasi kepada dunia yang menggejolak
Peringatan Hari Museum Internasional, momen pas untuk belajar sejarah
×