Kamis, 28 November 2024 12:40

Taman Industri Suzhou: Dari “Sawah Liar” menjadi “Kota Inovatif”

Luar Negeri

Taman Industri Suzhou (SIP) yang terletak di dekat danau Jinji merupakan proyek kerja sama pertama antar pemerintah Tiongkok dan Singapura, sekaligus taman industri kerja sama lintas wilayah pertama di Tiongkok.

Tiga puluh tahun yang lalu, tempat ini masih berupa sawah liar dataran rendah yang ditanami padi, warga setempat menanam padi, membudidayakan kepiting, dan menjual sayuran untuk mencari nafkah. Tiga puluh tahun kemudian, Presiden Xi Jinping memuji tempat ini sebagai “kota inovatif”, dan “bukti keterlibatan mendalam Singapura dalam reformasi dan keterbukaan Tiongkok”.

Pada bulan November 1978, Deng Xiaoping yang saat itu menjabat sebagai wakil perdana menteri Tiongkok melakukan kunjungan bersejarah di Singapura. Salah satu daerah yang dikunjunginya adalah taman industri terbesar di Singapura, yakni Pusat Industri Baru. Saat menginspeksi taman industri tersebut, Deng sempat meninjau pengalaman pembangunan Singapura, sekaligus merencanakan jalur pembangunan modernisasi Tiongkok. Sidang Pleno ke-3 Komite Sentral ke-11 PKT yang diadakan pada Desember 1978 memulai perjuangan bersejarah reformasi dan keterbukaan Tiongkok.

Pada tahun 1992, Lee Kuan Yew yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Senior Singapura mengunjungi kota Suzhou Tiongkok, dan menyampaikan keinginannya untuk bersama membangun taman industri dengan Tiongkok. Pada tanggal 26 Februari 1994, pemerintah kedua negara menandatangani Persetujuan Kerja Sama Pembangunan dan Pengembangan Taman Industri Suzhou. Kemudian pada tanggal 12 Mei, peletakan batu pertama Taman Industri Suzhou diresmikan.

Dari awal hingga kini, proses perkembangan Taman Industri Suzhou (SIP) telah melahirkan pengalaman taman industri yang “pelajar pengalaman maju, inovatif, terintegrasi, dan menang bersama”, serta semangat taman industri yang “bereformasi dan inovatif, terbuka dan inklusif, dan menjunjung brilian”.

Pada bulan Juli 2023, ketika melakukan inspeksi di Suzhou, pos pertama Presiden Tiongkok Xi Jinping di Suzhou adalah SIP. Taman yang seluas sekitar 300 kilometer persegi ini justru dipenuhi oleh 2.800 perusahaan teknologi canggih tingkat nasional dan 66 perusahaan tercatat.

Kini, SIP telah 8 kali berturut-turut meraih juara pertama dalam pengevaluasian komprehensif zona pengembangan ekonomi tingkat nasional, dan meraih prestasi yang memperoleh tiga "melampaui satu triliun", yakini berhasil mencapai pendapatan pajak kumulatif sebesar 1,09 triliun yuan, investasi aset tetap seluruh masyarakat sebesar 1,1 triliun yuan, dan total volume ekspor-impor sebesar 1,54 triliun dolar AS.

“Hendaknya terus memperluas kerja sama internasional dan berupaya keras untuk membangun taman iptek tinggi kelas dunia yang terbuka dan inovatif.” Dengan mematuhi instruksi Presiden Xi Jinping, kerja sama antar Tiongkok dan Singapura terus diperluas. Dari merancangkan bersama, menarikan investasi secara koordinatif, dan pengembangan bersama pada periode awal, kerja sama tersebut diperluaskan ke berbagai bidang seperti perdagangan jasa, biomedis, ekonomi digital, dan pembangunan bersama "koridor internasional".

Dalam pertemuannya dengan Menteri Senior Singapura Lee Hsien Loong pada hari Selasa (26/11) lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping memuji SIP telah menjadi teladan nyata dari kerja sama kedua negara. Lee Hsien Loong juga memuji SIP “telah berkembang menjadi kota modern, menjadi praktek sukses dan merek emas dari kerja sama berkualitas tinggi antara Singapura dan Tiongkok”, justru “ menunjukkan sikap Tiongkok demi reformasi dan keterbukaan yang berkelanjutan kepada seluruh dunia”.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 126 Views

Update
No Update Available
Related News
Taman Industri Suzhou: Dari “Sawah Liar” menjadi “Kota Inovatif”
Xi Jinping temui Menteri Senior Singapura Lee Hsien Loong
Membaca langkah diplomasi Tiongkok
×