Banyuwangi, Radio Bharata Online - Menurut wartawan Elshinta, Suhaili, KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, yang membawa 53 orang penumpang dan 22 unit kendaraan, serta 12 kru kapal, diduga mengalami kebocoran mesin.
Suhaili mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi, KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk-Bali pada Rabu (2/7) malam pukul 23.35 WIB.
"Terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya ini meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal. Selanjutnya, segera pukul 23.19 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami blackout. Dan segera pukul 23.22 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 ini posisi mengejar dan membantu KMP Tunu Pratama Jaya menginformasikan ke LPS Gilimanuk Bali bahwa untuk kapal KMP Tunu Pratama Jaya sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan," ungkapnya kepada tim Bharata Online via telepon.
Suhaili juga mengatakan, berdasarkan keterangan dari Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSUP Tanjung Wangi, Ni Putu Cahyani, KMP Tunu Pratama Jaya meminta pertolongan melalui radio, dan selang beberapa menit kemudian pihaknya mendapat informasi kalau kapal sudah tenggelam pada pukul 23.17 WIB.
"Di dalamnya terdapat 53 orang penumpang beserta 12 orang kru kapal serta 22 unit kendaran berada di dalam kapal dan tenggelam bersama kapal. Dan hingga siang hari ini dapat kami update informasi terkini sebanyak 31 penumpang sudah ditemukan dalam kondisi selamat sementara 4 penumpang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," jelasnya.
"Dari informasi yang berhasil kami himpun dari KSOP Tanjung Wangi, ini diduga mengalami kebocoran mesin dan ini diperkuat dari keterangan kepala kamar mesin yang berhasil selamat hari ini," pungkas Suhaili.