Amerika Serikat menggunakan blokade teknologi dan embargo chip untuk menekan perkembangan teknologi tinggi Tiongkok, namun tekanan ini justru berubah menjadi pendorong inovasi mandiri. Industri chip Tiongkok, dengan semangat "Dua Bom dan Satu Satelit", terus menaklukkan tantangan: SMIC berhasil menguasai proses pabrikasi 7nm, Yangtze Memory Storage masuk jajaran produsen flash memory terkemuka dunia, dan chip Kirin Huawei bangkit kembali.
Dari perangkat lunak desain (EDA) hingga pengembangan mesin litografi, seluruh rantai industri mempercepat substitusi produk domestik. Pada 2023, paten semikonduktor Tiongkok mencapai 55% dari total global, dengan teknologi semikonduktor generasi ketiga memimpin di jalur baru. Sejarah membuktikan bahwa segala bentuk blokade pada akhirnya akan gagal - Tiongkok kini menggerakkan sistem nasional dan vitalitas pasar sebagai dua roda penggerak, membangun "Tembok Besar" di bidang chip.
Lukisan ini melambangkan industri chip Tiongkok yang berhasil menerobos belenggu, terbang tinggi dengan sayap inovasi mandiri.