Rabu, 12 Juni 2019 01:08

Dua lopis raksasa 1,6 ton siap meriahkan Syawalan Kota Pekalongan

Yang Unik

Dua lopis raksasa dengan berat 1.6 ton siap memeriahkan tradisi Syawalan di Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan yang akan digelar besok (12/6).

Koordinator Panitia Syawalan Krapyak Kidul, Muhammad Fahrudin, mengungkapkan ukuran lopis raksasa pada Syawalan tahun ini dibuat lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Bahan bakunya yakni beras ketan. Jika tahun sebelumnya hanya 3,7 kuintal, di tahun ini ditambah bahan bakunya menjadi 5 kuintal.

"Alhamdulillah ukurannya juga bertambah dengan tingginya dulu 180 cm, tahun ini ada peningkatan 20 cm menjadi 200 cm, diameter tetap sama 250 cm," tutur Fahrudin, Selasa (11/6).

Diterangkan Fahrudin, pembuatan lopis raksasa di Kelurahan Krapyak Kidul ini menghabiskan waktu selama tiga hari tiga malam. Hari pertama Jumat (7/6), proses pembuatan dimulai dari penanakan beras ketan, dilanjutkan merangkai daun pisang dan bambu, kemudian menumbuk beras ketan yang setengah matang.

"Setelah itu, dimasukkan ke wadah setahap demi setahap. Proses tersebut membutuhkan waktu 10 jam. Kemudian lopis tersebut dimasukkan ke dandang raksasa dan siap direbus. Setelah direbus seharian penuh, lopis kemudian dibalik dan dimasak kembali pada Sabtu (8/6) petang. Dan kemudian diangkat pada Minggu (9/6)," papar Fahrudin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eka Susanti.

Lanjut Fahrudin, pembuatan lopis raksasa ini menyerap anggaran sekitar Rp 30 juta dari bantuan Pemerintah Kota Pekalongan sebesar Rp 24 juta dan sisanya merupakan swadaya masyarakat.

"Proses memasak lopis raksasa ini yang paling sulit adalah mengontrol api agar tetap stabil. tidak boleh terlalu besar maupun terlalu kecil. Karena jika tidak seperti itu, uap air yang dihasilkan akan surut, dan proses penguapan maupun ukurannya tidak akan sesuai yang diharapkan," imbuh Fahrudin.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 348 Views

Update
No Update Available
Related News
Bunga tunggal terbesar di dunia
Warga Perumahan Bukit Rivaria Bentuk Forum Komunikasi Warga Rivaria
Terharu, seorang prajurit perbatasan mengadzani kelahiran putrinya via video call
×