Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump, kemarin (29/6) telah mengadakan pertemuan dalam rangka KTT G20 yang digelar di Osaka, Jepang. Kedua kepala negara setuju akan kembali menghidupkan negosiasi perdagangan di atas dasar sama derajat dan saling menghormati.
AS menyatakan pihaknya tidak akan menambahkan tarif impor terhadap produk asal Tiongkok. Selanjutnya, tim kerja kedua negara akan melakukan diskusi mengenai masalah-masalah rincian.
Dihidupkannya kembali negosiasi dagang Tiongkok-AS telah mengeluarkan sinyal positif, tidak hanya memenuhi keinginan rakyat kedua negara tapi juga sesuai dengan harapan dunia, hal itu bermanfaat untuk melonggarkan ketegangan pasar internasional.
Sebagai kedua perekonomian dan negara dagang yang terbesar di dunia, adalah wajar terdapat sejumlah perselisihan perdagangan dan ekonomi antar Tiongkok dan AS, yang krusial adalah perselisihan tersebut harus dikendalikan secara sama derajat dan saling menghormati. Selama satu tahun lebih, dengan kesabaran dan ketulusan maksimal, Tiongkok telah menanggapi keprihatinan AS di bidang perdagangan, berupaya mendorong agar kedua pihak bisa mencapai persetujuan. Akan tetapi, negosiasi perdagangan akhirnya mengalami kesulitan karena AS terus memberi tekanan, sehingga juga mendatangkan tekanan kepada pertumbuhan ekonomi dunia.
Telah terbukti bahwa penambahan tarif impor tidak bisa menangani dan hanya akan memicu masalah tersebut. Dialog secara sama derajat adalah solusi satu-satunya untuk menangani masalah dagang Tiongkok-AS. Akan tetapi, kedua pihak harus melakukan upaya luar biasa untuk penyelesaian masalah perdagangan yang sangat simpang siur.
Dalam pertemuan kedua kepala negara di KTT G20, AS telah menyatakan tidak akan menambahkan tarif impor baru terhadap produk asal Tiongkok, di mana telah menciptakan syarat kepada kembalinya negosiasi. Ke depan yang terpenting adalah AS harus beraksi sesuai dengan komitmen, dan berupaya bersama dengan Tiongkok.
Di depan KTT Osaka G20, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengumumkan 5 keputusan keterbukaan lebih lanjut Tiongkok terhadap dunia luar, antara lain membuka lebih lanjut, memperluas impor, terus memperbaiki lingkungan bisnis, secara menyeluruh memberlakukan status sama derajat, dengan besar-besaran mendorong perundingan perdagangan. Ini adalah rencana dan pengaturan yang telah dijadwalkan Tiongkok. Biar pun bagaimana hasil negosiasinya, Tiongkok akan seperti yang sudah-sudah terus menempuh jalan pembangunan sendiri dan mengatur baik urusan sendiri.
