Sabtu, 16 November 2019 15:42

Bagaimana ASI mencegah stunting? FitRadio Semarang membahasnya bersama Puskesmas Halmahera

Kesehatan

Sampai anak berusia dua tahun, atau dikenal dengan 1.000 hari pertama, adalah masa emas yang sangat kritis. Pasalnya, masa ini sangat memengaruhi kesehatan dan kecerdasan anak hingga ia beranjak dewasa. Sayangnya, satu dari tiga orang anak mengalami malnutrisi berupa stunting atau anak tubuh pendek pada 1.000 hari pertama kehidupannya. Ternyata, salah satu penyebabnya adalah manfaat ASI eksklusif yang tidak dimaksimalkan hingga enam bulan, atau dengan kata lain bayi lepas ASI eksklusif terlalu dini.

Bayi membutuhkan ASI dan asupan makanan yang cukup untuk meningkatkan status gizinya selama masa pertumbuhan. Jika asupannya kurang, maka pertumbuhan dan perkembangan anak tentu akan terhambat, bahkan terbawa hingga ia dewasa.

UNICEF dan WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur enam bulan. Mengapa demikian? Ini karena ASI mengandung gizi lengkap yang mudah dicerna oleh perut bayi yang kecil dan sensitif. Itulah mengapa, hanya memberikan ASI saja sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi di bawah usia enam bulan.

Selain itu, manfaat ASI eksklusif lainnya adalah melindungi bayi dari infeksi kuman seperti bakteri, virus, maupun parasit. Pasalnya, ASI mengandung protein khusus yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil. Semakin rutin Anda memberikan ASI eksklusif, maka semakin terlindungi pula tubuh si kecil dari berbagai penyakit.

Meskipun sudah banyak yang tahu bahwa ASI eksklusif itu baik untuk kesehatan bayi, nyatanya tidak sedikit ibu yang memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) terlalu dini untuk bayinya, alias sebelum si kecil berusia enam bulan. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari pengaruh ibu atau mertuanya, bayi tidak mau menyusu, ASI susah keluar, dan sebagainya.

Sayangnya, membiarkan bayi lepas ASI eksklusif terlalu dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang melibatkan 189 ibu dan anak usia 1 sampai 24 bulan dari suatu pedesaan di Meksiko.

Sebanyak 37 persen bayi usia 1-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif, 16 persen bayi mengonsumsi campuran ASI eksklusif dan formula, dan 6 persen lainnya mengonsumsi susu formula saja. Saat diamati dari bulan ke bulan, angka pemberian ASI eksklusif ini ternyata terus menurun.

Pada sampel bayi usia satu bulan, sebanyak 73 persennya mendapatkan ASI eksklusif. Namun, begitu bayi tersebut menginjak usia dua sampai empat bulan, angka pemberian ASI eksklusif ini turun drastis menjadi 30 persen karena bayi sudah mulai diberikan MPASI.

Para ahli juga menemukan bahwa sebanyak 10,1 persen anak yang mengonsumsi MPASI mengalami stunting alias bertubuh pendek. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemberian MPASI terlalu dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 227 Views

Update
No Update Available
Related News
Selain artemisinin, masih banyak hadiah Tiongkok untuk dunia
Peng Liyuan berpidato di depan konferensi virtual Hari Tuberkulosis Sedunia 2022
Sambangi warganya, Polres Kepulauan Seribu bagikan masker gratis
×