Senin, 01 Juni 2020 02:49

Dibunuhnya pria keturunan Afrika kembali Belejeti diskriminasi Ras AS

Luar Negeri

Seorang pria AS keturunan Afrika,yang bernama George Floyd, tewas di tangan polisi di kota Minneapolis AS sehingga memicu kerusuhan besar di berbagai tempat AS. Di tengah wabah COVID-19 yang lebih dari seratus ribu warga AS meninggal, kerusuhan ini sepertinya siram minyak di atas api, sekali lagi membelejeti diskriminasi ras di AS.

Usai dibunuhnya George Floyd itu, terjadi aksi pemukulan, penghancuran, penjarahan dan pembakaran di kota Minneapolis dan juga menimbulkan bentrokan besar antar para demonstran dengan polisi setempat. Selain itu unjuk rasa anti diskriminasi ras pun susul-menyusul terjadi di berbagai daerah AS termasuk New York.

Mencatat situasi yang makin memburuk, pemimpin AS dalam media sosialnya secara tangan besi menyebut “kerusuhan adalah aksi kekerasan”, “aksi penjarahan harus ditembak”, namun pendiriannya segera dikritik dan diejek oleh warganet AS. Ada yang mengatakan, politikus AS suka menghasut kerusuhan di negara lain dan menyebutnya sebagai “pemandangan yang indah”, sebaliknya sendiri giat menindas unjuk rasa pemeliharaan hak di AS, standar ganda tersebut benar-benar membuat orang mau “muntah”.

Sejumlah politikus AS termasuk Menlu AS Mike Pompeo berkali-kali menyebut COVID-19 sebagai “virus Wuhan”, sehingga memperbesar kebencian komunitas AS terhadap penduduk keturunan Asia, sementara itu AS masih secara paksa memulangkan imigran gelap dari negara-negara Amerika Tengah termasuk Meksiko.

Perbuatan politikus AS tersebut tidak bermanfaat bagi penanganan COVID-19 di negaranya, malahan mempersengit perlawanan ras. Tewasnya George Floyd dan kerusuhan serta demonstrasi di berbagai daerah AS justru dipicu oleh penghasutan politikus AS tersebut.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 73 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×