Pencarian hari kedua terhadap seorang pemancing yang hilang di Perairan Teluk Jakarta hingga petang ini belum juga membuahkan hasil. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Ditpolair Polda Metro Jaya serta dibantu oleh nelayan setempat telah melakukan upaya pencarian dengan melakukan penyisiran dari pagi tadi di sekitar Perairan Teluk Jakarta, termasuk daerah Kepulauan Seribu dari mulai Pulau Ayer hingga Pulau Rambut dengan luas area pencarian hingga 55 NM2.
"Tim SAR gabungan telah melakukan upaya maksimal melakukan pencarian terhadap korban dengan melakukan penyisiran melalui jalur laut maupun menyisir pantai daerah Kepulauan Seribu," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SMC (SAR Mission Coordinator) dalam operasi SAR, Hendra Sudirman.
Ia menegaskan telah mengerahkan armada laut RIB 03 milik Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta kemudian dibantu dari Ditpolair Polda Metro Jaya dengan mengerahkan kapal nya juga nelayan-nelayan setempat dalam mengupayakan pencarian terhadap korban. "Petang ini upaya penyisiran terhadap korban dihentikan sementara dan kemudian dilanjutkan dengan pemantauan semntara, upaya pencarian akan kembali dilanjutkan besok pagi," tutup Hendra.
Sebelumnya pada Minggu (21/6) kapal kayu dengan Passenger On Board (POB) yang berjumlah 5 orang diantaranya bernama Alex (35), Edom (50), Hendra (35), Riyanto (42), Darsun (42) bertolak dari Dermaga Kaliadem menuju Pulau Ayer untuk memancing. Kapal tersebut pun akhirnya mengalami kebocoran dan tenggelam kurang lebih 1 NM dari Pulau Ayer, kemudian diketahui para awak kapal tersebut tidak dilengkapi dengan life jacket.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar pukul 01.10 WIB dini hari tadi satu orang korban atas nama Riyanto (42) ditemukan oleh personel PolAir Polda Metro Jaya pada saat melakukan patroli di alur perairan Ayer dalam keadaan selamat, dan pada pukul 02.00 WIB dini hari tadi kembali ditemukan tiga orang korban dalam keadaan selamat atas nama Alex (35), Edom (50) dan Hendra (35) oleh kapal Porti Surya di sekitar perairan kali adem dan Pulau Ayer, namun korban terakhir an Darsun (42) hingga saat ini masih dalam pencarian.
