Fametta Attar x Enggar Paperless hadir dengan duo musisi dari satu kota kecil (kota kendal) yang dimana dari Fametta Attar sendiri bermula dari penyanyi keroncong bersama grup dari orang tua Fametta yang mencoba untuk merubah vokalnya ke pop. Sedangkan Enggar Paperless merupakan salah satu gitaris band (paperless band) yang bergenre pop rock di kotanya, yang saat ini pun masih eksis dalam bermusik bersama bandnya. Itu sebabnya Enggar masih menggunakan nama Paperless di belakangnya.
Dari duo musisi tersebut, masing – masing dari mereka mencoba untuk beralih genre musik menjadi pop. Dengan suasana / warna musik yang baru, mereka berharap sanggup memperkenalkan karya – karya mereka kepada masyarakat luas khususnya Indonesia sendiri. Dan harapan juga bisa diterima dengan baik oleh belantika musik indonesia.
Kenapa Fametta Attar X Enggar Paperless memutuskan untuk berduo?
Berawal dari pertemuan Enggar kepada salah satu crew Bi Tivi (Managemen music) di Kota Kendal. Dengan perbincangan terkait koleksi lagu yang Enggar miliki sebelumnya sempat bingung akan dibawa ke arah mana lagu tersebut, karena dilihat dari warna lagunya dirasa kurang cocok jika harus dimasukkan dalam album bersama bandnya. Karena nuansa lagunya lebih mengarah pada sisi yang mengarah kepada emosional kelembutan. Berbeda dengan Paperless band yang lebih mengarah ke sisi emosional yang membara.
Dari pertemuan singkat tersebut, maka mas Abi (crew bi tivi) memperkenalkan kepada Fametta untuk bisa mengisi vokal pada lagu koleksi Enggar itu sendiri. Syukur Alhamdulillah, Fametta bisa membawakan lagu tersebut dengan penjiwaan yang sempurna. Akhirnya mereka sepakat untuk berduo tanpa meninggalkan keeksisan mereka bersama grup terdahulunya.
Dari beberapa lagu yang masih dirahasiakan ini, Fametta Attar x Enggar Paperless memutuskan untuk mengambil 1 lagu sebagai single perdananya yang berjudul "Cintailah" yang merupakan salah satu hasil karya dari Enggar sendiri. Dengan single "Cintailah" tersebut harapannya sanggup turut serta dalam menggebrak perindustrian musik Indonesia yang juga dapat diterima di kalangan masyarakat luas.
