Menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins AS, terhitung 9 Agustus 2020, kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 di AS telah melampaui 5,05 juta orang, jumlah pasien meninggal tercatat 162 ribu orang.
CNN AS melaporkan, kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 AS telah mengambil 1 per 4 dari seluruh dunia, dengan pasien meninggal terbanyak di dunia.
New York Times melaporkan, penyebaran Covid-19 di AS sangat cepat, dari kasus 0 ke kasus 1 juta memakan waktu 99 hari, dari 1 juta ke 2 juta memakan waktu 43 hari, dari 2 juta ke3 juta memakan waktu 28 hari, dari 3 juta ke 4 juta memakan waktu 15, sedangkan dari 4 juta ke 5 juta hanya 17 hari.
Menurut sumber dari Kantor Berita Reuters, secara pukul rata, di antara 66 warga AS ada seorang terinfeksi Covid-19, jumlah pasien meninggal AS telah melampaui 162 ribu orang atau mengambil 22,4% dari seluruh dunia, namun populasi AS hanya 4% di dunia.
Pakar dari Institut Kedokteran Baylor AS menunjukkan, AS tidak beraksi sukses di bidang penanggulangan wabah Covid-19. Diramalkan bahwa keadaan wabah Covid-19 barangkali akan mulai mereda pada Oktober mendatang.
Institut Kesehatan Universitas Washington memprediksi, hingga 1 Desember mendatang, jumlah pasien meninggal Covid-19 di AS mungkin bertambah ke 300 ribu orang, namun saat ini warga AS sepertinya masih kekurangan kewaspadaan pada virus tersebut dan bebas berjalan-jalan di mana-mana.
Ketua Yayasan Rockefeller AS menunjukkan, sekarang orang yang memiliki gejala Covid-19 baru bisa menerima pengetesan. Bill Gates menyatakan pula, pemerintah AS tidak memperbaiki problem pengetesan virus Covid-19, yang masih sangat lambat saat ini. Tiada negara manapun di dunia se-kacau AS di depan wabah Covid-19.