Rabu, 12 Agustus 2020 01:34

Kisah orang asing yang melawan wabah di Tiongkok: Toko kue Diam milik Om Jerman

Covid-19

Di Changsha, Provinsi Hunan, terdapat sebuah Cake Shop (Toko Kue dan Roti) yang sudah bersejarah 9 tahun tapi hampir tidak ada profitnya. Di sini ada seorang Om Jerman yang tidak hanya fasih berbahasa Mandarin dan juga mahir menggunakan bahasa isyarat Tiongkok.

Di took roti di lorong sunyi ini, Anda dapat menikmati roti wangi dan kopi hangat, dapat juga terasa cintanya dan ketetapan hatinya. Toko ini tidak besar, karyawannya pun tidak banyak, pelanggan kebanyakan adalah pelanggan setia.

Pemilik toko ini adalah Uwe Brutzer (atau Wu Zhengrong dalam Bahasa Mandarin), seorang warga Jerman yang berusia berusia lebih dari 50 tahun. Dia fasih berbahasa Mandarin yang kadang-kadang bercampur dengan dialek Hunan. Dia dipanggil sebagai Bos Wu atau Om Wu.

Selain suara benturan peralatan dapur, tak terdengar suara berbicara di dapur toko itu. Semua tukang roti sibuk bekerja.

Bos Wu selalu berdiri di samping oven, sedengar bunyi timer oven, dia akan mengeluarkan roti hangat dari oven itu. Dikatakannya, mereka semua adalah orang tuli dan bisu, tidak bisa mendengar bunyi timer, jadi dialah yang bertugas di samping oven.

Meskipun tokonya tidak begitu ramai, tapi tokonya cukup menghangatkan hati orang.

18 tahun yang lalu, Uwe Brutzer sama isterinya Dorothee Brutzer meninggalkan pekerjaan stabil di Jerman, datang ke Changsha untuk membantu anak yang mengalami gangguan pendengaran. Menurut perkenalan Uwe Brutzer, ketika itu dirinya dan istrinya mengikuti sebuah program bantuan anak tuli Tiongkok yang disponsori suatu organisasi amal non-pemerintah di Jerman. Karena lokasi program itu di Hunan, maka mereka datang ke Hunan. Tak disangka, sejak itu mereka tinggal di Changsa selama 18 tahun.

Selama 18 tahun ini, dia dan istrinya telah membantu hampir 500 anak tuli, mengajari mereka berbicara dan membantu mereka bersekolah. Uwe Brutzer mengatakan, waktu baru datang, pasti tidak terbiasa dengan cuaca yang terlalu panas di Changsha. Dia merasa apa yang dilakukannya sangat berarti, jadi tak terasa sudah tinggal lama di Changsha.

Pada 2011, Uwe Brutzer mempunyai ide untuk membuka sebuah toko, dalam rangka mengajari orang tuli membikin kue dan roti, agar dapat membantu kehidupan mereka.
Dengan upaya jerih payah, Uwe Brutzer akhirnya menemukan seorang tukang kue dan roti Jerman yang dapat mengajari dirinya dan karyawan tuli di koto itu membikin kue dan roti.

Pada awalnya, tokonya berlokasi di tempat ramai, tapi karena kurang banyak profitnya untuk membayar uang sewaan, maka dia terpaksa memindahkan tokonya ke suatu lorong sunyi. Pada tahun 2014, tukang kue dan roti toko itu pulang Jerman, maka Uwe Brutzer sendiri mengajari orang tuli membikin kue dan roti. Sejauh ini, 20 orang tuli telah menjadi tukang kue dan roti yang berkualifikasi.

Uwe Brutzer mengatakan kepada wartawan, tahun-tahun ini, pendapatan tokonya hanya dapat menutupi pengeluarannya. Tapi dia tidak pernah berpikir untuk menyerah. Uwe Brutzer mengatakan, ia selalu menyewa rumah di Changsha, kehidupannya tidak begitu memadai. Sudah lama meninggalkan kampung, kadang-kadang pun rindu sama sanak keluarganya. Dulu yang paling dirindunya adalah roti Brezen Jerman, sekarang dia sendiri sudah bisa membikin roti itu. Lama kelamaan di Changsha, ia juga mengenal sejumlah teman baru, kebanyakannya adalah pelanggan tokonya.

Dikatakannya, terima kasih kepada istrinya yang selalu menemaninya agar dia tak merasa kesepian lagi. Sanak keluarga yang jauh di Jerman itu juga sangat mendukung keputusan mereka. Ketika tokonya mengalami kesulitan, sanak keluarganya di Jerman akan membantu mereka.

Selama masa wabah Covid-19 tahun ini, tokonya selalu rugi, tapi Uwe Brutzer tidak memberhentikan karyawannya dan tidak menaikkan harga rotinya. Karena dia khawatir tidak mudahnya karyawannya mencari pekerjaan di tempat lain.

Sepotong roti, secangkir kopi, sekelompok orang. Ketika memasuki toko Diam ini, Anda akan menemukan bahasa spesial di sana yang menghangatkan dan mengharukan orang.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 224 Views

Update
No Update Available
Related News
Kemanjuran dan keamanan vaksin buatan Tiongkok tak boleh dimungkiri
AS maling teriak maling?
Beberapa negara yang tuntut Tiongkok untuk ‘Terbuka’ malah batasi warga Tiongkok masuki wilayahnya
×