Jumat, 23 Oktober 2020 21:07

Tiongkok penuhi komitmen untuk dorong distribusi adil vaksin di seluruh dunia

Luar Negeri

Isu Partisipasi Tiongkok dalam “Rencana Pelaksanaan Vaksin Covid-19” baru-baru ini mengundang perhatian tinggi media global dan memperoleh pujian luas dari masyarakat internasional. Kini terdapat 4 jenis vaksin Tiongkok yang memasuki uji klinis periode III. Tiongkok sudah memiliki kemampuan produksi dan swasembada yang memadai, maka memutuskan untuk berbagung dalam Rencana Pelaksanaan yang disponsori bersama oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) dengan tujuan untuk mendorong distribusi adil vaksin di seluruh dunia, menjamin negara-neara berkembang dapat memperoleh vaksin, dan juga mendorong lebih banyak negara yang mampu bergabung juga dan mendukung rencana pelaksanaan. Aksi Tiongkok menunjukkan bahwa Tiongkok memenuhi komitmennya dalam mendorong vaksin menjadi produk publik global serta meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin.

Rencana pelaksanaan diperkirakan akan setidaknya menyediakan 2 miliar dosis vaksin yang aman dan efektif kepada seluruh dunia sebelum tahun 2021, dalam rangka melindungi kelompok yang rentan terinfeksi serta tenaga medis di garis depan di berbagai negara, menjamin semua negara peserta dapat memperoleh vaksin itu secara setara biarpun bagaimana level pendapatannya. Partisipasi Tiongkok telah menambah kepercayaan dunia untuk melancarkan rencana tersebut.

Pertama, aksi Tiongkok memperkaya “kotak alat teknologi penanggulangan wabah Covid-19”. Menurut penjelasan pihak resmi Tiongkok, kini di Tiongkok terdapat 13 vaksin Covid-19 yang memasuki periode uji klinis, di antara 4 jenis vaksin dilitbang lancar dalam uji klinis periode III. Sejauh ini, Tiongkok totalnya telah memvaksini 60 ribu orang, tiada laporan tentang efek sampingnya, sejumlah orang yang bekerja ke daerah berisiko tinggi itu pun tak ada yang terinfeksi.

Sementara itu, partisipasi Tiongkok dalam Rencana Pelaksanaan akan menguntungkan distribusi adil vaksin di seluruh dunia. Setelah terjadinya wabah Covid-19, negara adikuasa satu-satunya tidak hanya memundurkan diri dari WHO, dan juga menolak partisipasi dalam Rencana Pelaksana dengan alasan tidak mengikuti kegiatan terkait WHO. Sebagai negara yang bertanggung jawab, Tiongkok pernah berkomitmen di sejumlah okasi internasional bahwa Tiongkok akan berupaya menjadikan vaksin sebagai produk publik global yang terjangkau, dan dengan sepenuhnya mempertimbangkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara-negara berkembang. Partisipasi Tiongkok ke dalam Rencana Pelaksanaan itu memperlihatkan Tiongkok mempertahankan multilateralisme, dengan tindakan nyata memenuhi komitmen dan mendorong pembentukan komunitas kesehatan manusia.

Sejauh ini, terdapat 184 negara dan daerah yang bergabung alam Rencana Pelaksanaan. Sebagai ekonomi terbesar yang mendukung rencana itu, partisipasi Tiongkok akan menguntungkan peningkatan kemampuan Rencana Pelaksanaan itu untuk bernegosiasi dengan perusahaan dan mendorong produktivitas perusahaan. Sementara itu, Tiongkok akan pula menyediakan vaksin kepada negara-negara berkembang dalam bentuk donasi dan bantuan gratis.

Kini, jumlah kasus terdiagnosis Covid-19 di seluruh dunia tercatat alebih dari 40 juta. Pada saat krusial ini, tanggung-jawab Tiongkok tidak saja menginjeksi dinamika kepada kerja sama global dalam penanggulangan wabah, dan juga telah dengan jelas menunjukkan bahwa Tiongkok bukan ancaman melainkan peluang, bukan lawan melainkan kawan bagi berbagai negara di dunia.

favorite 2 likes

question_answer 0 Updates

visibility 363 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×