Minggu, 20 Desember 2020 04:17

Tiongkok target permulaan kuat perekonomian

Ekonomi

Pada 16-18 Desember 2020, rapat ekonomi pusat tahunan digelar di Beijing. Rapat menyimpulkan kinerja ekonomi sepanjang 2020, menganalisa situasi ekonomi masa kini, mengatur tugas ekonomi 2021, mengajukan permintaan seperti “mengayunkan langkah pertama pembentukan konfigurasi pembangunan baru tahun 2021” serta “memelihara perekonomian beroperasi di rentang rasional”. Arahan-arahan tersebut telah memberikan bimbingan bagi pekerjaan ekonomi tahun depan, dan menyediakan prospek cerah ekonomi Tiongkok serta peluang menang bersama bagi dunia.

Sebagai jendela utama bagi dunia untuk memantau kebijakan ekonomi makro Tiongkok, rapat ekonomi pusat tahun ini menarik sorotan seluruh masyarakat. Hal ini terjadi karena di satu pihak, tahun 2021 adalah tahun awal pelaksanaan Repelita ke-14, di pihak lain, Tiongkok menarik sorotan dunia karena dinilai sebagai satu-satunya ekonomi utama yang mengalami pertumbuhan positif sepanjang 2020 biarpun terdampak wabah virus corona yang parah.

Banyak lembaga internasional memberikan suara percaya kepada Tiongkok, menantikan Tiongkok menyampaikan lebih banyak keyakinan dan kekuatan, dan terus berperan sebagai motor penggerak yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dunia.

Bagaimana penilaian situasi ekonomi Tiongkok dewasa ini? Dilihat dari kebijakan dan skema yang diambil dalam rapat ekonomi tersebut, Tiongkok nyata sekali masih pelihara wawasan yang sadar. Walaupun perekonomian Tiongkok sudah menaiki tangga yang lebih tinggi setelah lulus dari ujian dan tantangan serius pada tahun 2020, justru seperti apa yang ditunjukkan dalam rapat ekonomi pusat, bahwa perubahan pandemi COVID-19 dan lingkungan eksternal masih tidak menentu, di mana fondasi ekonomi Tiongkok masih tidak kokoh, dan perekonomian dunia tahun depan masih akan menghadapi banyak tantangan yang berat.

Oleh karena itu, rapat ekonomi tersebut meminta berbagai kalangan agar “meningkatkan kesadaran akan risiko laten dan memperkokoh keyakinan menang”. Wawasan yang tidak puas dan obyektif itu tak pelak lagi akan menyediakan jaminan kuat bagi pemulihan kontinu ekonomi dan perkembangan berkualitas tinggi Tiongkok.

Kebijakan ekonomi makro apa yang digodok dalam rapat ini? Rapat yang ditutup kemarin dengan jelas menunjukkan perlunya “memelihara kesinambungan dan kestabilan” kebijakan agar dapat dilaksanakan secara lebih persis dan efektif, dan tidak terburu-buru” banting setir”.

Pesan tersebut mengundang perhatian media-media internasional termasuk kantor berita Reuters. Bagi dunia, pernyataan Tiongkok itu akan berperan seperti sebiji “pil lega hati”, yang tentunya akan menstabilkan prediksi terhadap perekonomian dunia pada tahun yang baru, dan juga telah memperlihatkan citra Tiongkok sebagai negara besar yang bertanggung jawab.

Sementara itu, rapat mengajukan pelaksanaan “kebijakan fiskal yang proaktif dan berkesinambungan” serta “kebijakan moneter yang luwes, tepat sasaran dan rasional”. Pengaturan serupa sesuai dengan pemulihan ekonomi yang hanya dapat dilaksanakan di atas dasar kebijakan makro yang stabil dalam jangka panjang, dan pasti akan mendorong perekonomian Tiongkok berkembang mantap dalam proses pemulihan.

Yang patut diperhatikan ialah, Tiongkok berulang kali menegaskan bahwa pembentukan konfigurasi pembangunan yang baru tidak berarti Tiongkok akan melakukan sirkulasi domestik yang tertutup, melainkan akan mengedepankan sirkulasi domestik dan internasional yang saling melengkapi.

Rapat ekonomi kali ini khusus menggarisbawahi kebijakan tersebut, dan mengatur 8 tugas utama yang ditargetkan untuk tahun depan. Di antaranya pesan-pesan seperti “mempertahankan permintaan domestik sebagai titik landasan strategis” dan “secara menyeluruh memperluas reformasi dan keterbukaan” telah memperlihatkan peluang menang bersama yang hendak dibagi-bagikan kepada dunia.

Tidak hanya demikian. Rapat kali ini menandaskan perlunya “terus mengibarkan bendera multilateralisme, aktif berpartisipasi dalam perbaikan pemerintahan global, serta mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia”, hal ini mempunyai arti signifikan bagi dunia yang dilanda arus yang menentang globalisme.

Hal itu juga berarti Tiongkok sudah membulatkan tekad untuk memberikan dukungan lebih kuat bagi multilateralisme, mendorong pemerintahan global menjadi lebih rasional dan adil demi menyejahterakan umat manusia.

Menurut perancangan, Tiongkok akan memulai lembaran baru pembangunan negara modern sosialis pada masa Repelita ke-14. Dengan bertolak dari cita-cita luhur memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kehidupan yang lebih indah, Tiongkok sudah membulatkan tekad membangun negara yang kuat dan berkembang stabil dalam rangka menyuntikkan tenaga pendorong yang lebih kuat bagi pemulihan ekonomi global.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 417 Views

Update
No Update Available
Related News
Empat kesalahan dari gembar-gembor “Kelebihan Kapasitas Produksi”
Presiden Xi soroti keterbukaan dan pengembangan unsur penggerak baru di daerah bagian barat
Gembar-gembor tentang kelebihan kapasitas produksi Tiongkok tidak akan membuat AS lebih kuat
×