Rabu, 17 Pebruari 2021 19:32

AS wajib dijadikan sasaran pelacakan virus oleh WHO

Luar Negeri

Tim Ahli Internasional WHO tiba di Wuhan, Tiongkok pada 14 Januari lalu, bersama ahli Tiongkok mengadakan pelacakan sumber virus corona di Tiongkok. Pekerjaan itu adalah sebagian dari pelacakan asal-usul virus secara global. Pada 9 Februari, tim ahli gabungan dalam jumpa pers yang digelar di Wuhan mengatakan, tim ahli secara ilmiah mengadakan penilaian terhadap empat potensi penyebaran virus corona ke manusia, antara lain, jalur penyebaran lewat reservoir ekologis, penyebaran melaui makanan beku, penyebaran melalui inang perantara dan penyebaran dari laboratorium.

Mereka berpendapat virus corona berpotensi menular ke umat manusia melalui inang perantara, atau menular secara langsung atau melalui makanan beku ke manusia, tapi mustahil ditular dari laboratorium ke manusia. Kesimpulan ahli WHO ini tidak saja merehabilitasi kehormatan Wuhan dan Tiongkok, tapi juga dengan tegas memungkiri fitnahan Barat terhadap Tiongkok dalam jangka panjang.

Seiring dengan diperdalamnya penelitian yang diadakan ahli WHO terhadap virus corona, banyak fakta dan hasil penelitian menunjukkan, virus corona telah timbul di berbagai tempat di seluruh dunia pada musim gugur tahun 2019. Demi membantu ahli WHO mengungkap asal-usul virus corona, Tiongkok dengan aktif mengadakan kerja sama dengan ahli WHO, beberapa ahli Tiongkok mengimbau WHO mempertimbangkan penyusunan rencana pelacakan sumber virus corona secara global dan memastikan sasaran survei selanjutnya.

Belakangan ini, ahli WHO secara resmi menanggapi masalah apakah mengadakan pelacakan sumber virus corona selain Tiongkok. Penanggung jawab Program Darurat WHO Maria menyatakan, WHO sedang mengadakan riset tentang asal-usul virus dari berbagai bidang. Dia menyatakan, di bawah keadaan apapun, terhadap hasil penelitian yang sudah diterbitkan, sampel virus corona dalam air sampah, maupun sampel klinis yang dikumpulkan dan diteliti pada tahun 2019, WHO selalu mencatat dan melacak.

Seorang penanggung jawab WHO dalam jumpa pers bulan lalu menyatakan, hasil penelitian yang dicapai tim ahli WHO di Tiongkok akan menguntungkan pencapaian hipotesis ilmiah, tapi pihaknya masih perlu mengadakan pelacakan sumber virus ke negara lain.
Yang patut diperhatikan ialah, sebelum itu, Menlu AS Blinkon secara terbuka menodai Tiongkok dan WHO tidak transparan pada penelusuran sumber virus, bahkan ingin mengirim diplomat ke Tiongkok untuk “menemukan” informasi virus corona. Akan tetapi, pada Desember tahun 2019 telah ditemukan antibody virus corona dari sampel darah sejumlah orang AS. Ini jauh lebih awal dari pada waktu kasus pertama yang diumumkan pemerintah AS. AS bagaimana menjelaskan hal ini? Bahkan Laboratorium Detrik telah menghapuskan banyak data terkait. AS mau merahasiakan apa?

Laporan penelusuran sumber virus corona dikeluarkan WHO dengan lancar di bawah kerja sama Tiongkok. Tapi virus tersebar luas di seluruh dunia, maka harus diadakan survei dan penelitian di seluruh dunia jika ingin mendapat hasil survei lebih tepat. Kami mengharapkan berbagai negara dapat bekerja sama dengan WHO, terutama AS, yang wajib bekerja sama dengan WHO dan segera mengundang WHO melakukan pelacakan sumber virus corona secara adil dan transparan di negerinya.

Walaupun pelacakan sumber virus adalah masalah ilmiah, tapi politikus AS memandangnya sebagai masalah politik, ini telah terlepas dari hakikat pengendalian wabah. Tiongkok telah secara adil dan transparan menerima survei WHO, maka AS seharusnya dijadikan sasaran survei dan pelacakan asal-usul virus selanjutnya .

favorite 2 likes

question_answer 0 Updates

visibility 356 Views

Update
No Update Available
Related News
WawancaraeEksklusif Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio oleh CMG
Xi Jinping berharap para anggota MPPR aktif berikan masukan untuk dorong pembangunan modernisasi ala Tiongkok
Xi Jinping tulis mukadimah untuk buku pelajaran kursus pelatihan kader seluruh Tiongkok kelompok ke-6
×