Jumat, 22 Oktober 2021 17:43

Usaha Mikro Kecil Menengah di Simalungun ‘Menjerit’ di masa pandemi, kampus dampingi digitalisasi usaha

Ekonomi

Di masa Pandemi Covid-19 membawa petaka bagi seluruh segmentasi sendi sendi kehidupan masyarakat, mulai dari kondisi di bidang kesehatan, perekonomian dan juga segmentasi pada bidang kehidupan sosial masyarakat. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Akademisi kampus untuk dapat memberikan sedikit perhatian agar Kelompok Usaha Mikro Kecil (UMKM) mampu tetap ‘survive’ di tengah gempuran badai pandemi yang meluluhlantakkan ekonomi real masyarakat kecil.

Hal ini terungkap di sela-sela kegiatan pendampingan UMKM yang dilaksanakan oleh para dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed). Salah seorang kelompok UMKM zafira Snack, Sri Wahyuni yang bergerak pada bidang penjulan snack dan kuliner mengungkapkan bahwa, setahun terakhir ini kondisi perputaran usaha yang ia geluti nyaris tanpa hasil yang seperti diharapkan.

“Di awal usaha sebelum pandemi kami menjual produk snack makanan ringan tradisional seperti opak, kerupuk nasi, aneka keripik, secara langsung ke para pembeli, selain itu juga banyak produk olahan dititipkan di kedai-kedai di sekitaran nagori, maka penjualan pun terbatas hanya di sekitar Nagori Dolok Maraja.

Hasil yang didapatpun hanya pas-pasan, hal ini bertambah sulit di masa pandemi di mana daya beli para pelangganpun terasa berkurang berkurang,“ ungkap ibu kreatif dengan 3 anak tersebut.

Bantuan selama pandemi dari pemerintah tidak pernah ia rasakan padahal sudah ia ajukan. “Untuk bantuan dari pemerintah gak pernah kami dapat, dah capeklah kami ajukan sama gamot atau Kadus sampai ke desa tapi hasilnya nihil. Begitu pun kami tetap berusaha menekuni usaha tanpa mengharapkan bantuan karena jualan kuliner tradisional ini jalan rezeki bagi kami,” cetus pemilik merek usaha kuliner Dapoer Bunda Zafira

Adapun bantuan yang dirasakan sangat membantu selama pandemi adalah bantuan dari Kampus Unimed. Unimed tidak hanya membantu pada pemasaran dengan menggunakan media sosial akan tetapi logo dan nama produk serta mesin-mesin dan perlengkapan untuk usaha juga dibantu oleh pihak kampus.

“Sejak adanya penjualan online dengan media sosial kami cukup terbantu penjualan tidak hanya di Nagori, akan tetapi sudah sampai merambah ke Siantar, Selain itu variasi produk tidak hanya keripik dan kerupuk tradisional, kami telah kembangkan makanan tradisional Nusantara seperti mpek-mpek, cireng, cilor, klepon dan kuliner yang lainnya,” ungkapnya

Tim Pengabdi dari Unimed Dr. Zulkifli, M.Sn didampingi tim dosen dan mahasiswa yang ditemui pada Jumat (22/10) mengungkapkan bahwa, Unimed sebagai universitas yang concern dalam pengembangan Program Kampus Merdeka dengan menurunkan dosen dan mahasiswa untuk melakukan pendampingan terhadap UMKM yang yang memiliki kemauan kuat untuk bangkit di masa pandemi dengan digitalisasi usaha.

“Jadi yang kita bantu tidak hanya bantuan secara fisik teknologi dan alat usaha, secara mental dan manajemen usaha pun kita terus lakukan pembinaan, karena pendampingan-pendampingan tersebut dalam kondisi pandemi diperlukan oleh para pelaku usaha,” tandas Koordinator Pusat Bisnis Dan Kewirausahaan Inkubator Unimed.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 357 Views

Update
No Update Available
Related News
Empat kesalahan dari gembar-gembor “Kelebihan Kapasitas Produksi”
Presiden Xi soroti keterbukaan dan pengembangan unsur penggerak baru di daerah bagian barat
Gembar-gembor tentang kelebihan kapasitas produksi Tiongkok tidak akan membuat AS lebih kuat
×