Sabtu, 04 Pebruari 2023 09:58

AS buka kembali Kedubes di Solomon

Luar Negeri

Kedutaan Besar AS untuk Solomon dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup selama 30 tahun. Departemen Luar Negeri AS menyatakan akan mengirim lebih banyak diplomatnya ke kawasan Pasifik agar terjalin komunikasi antara kebutuhan setempat dengan sumber daya dan program AS. Andai kata AS berbuat demikian dengan bertolak dari tujuan membantu negara-negara kepulauan Pasifik, maka pernyataan AS tersebut tentunya tak usah diragukan dan patut disambut. Akan tetapi banyak media Barat memiliki pandangannya yang berbeda. Mereka yakin tindakan AS tersebut adalah untuk melawan Tiongkok dan mempercepat persiapan dirinya di kawasan Asia Pasifik.

Untuk memahami taktik AS, kita harus memandangnya dari visi sejarah. Pada 1988, AS meresmikan kedutaan besarnya di Solomon, dengan salah satu pertimbangannya adalah “khawatir” atas pengaruh Uni Sovyet yang terus meningkat di kawasan Pasifik. Setelah Uni Sovyet tercerai berai, Kedutaan Besar AS di Solomon pun mengakhiri misinya pada 1993.

Pada April 2022, Tiongkok dan Solomon menandatangani persetujuan kerangka kerja sama keamanan untuk menjaga kestabilan sosial dan ketenteraman abadi di Kepulauan Solomon. Akan tetapi, kerja sama normal antara dua negara berdaulat itu seolah menyakiti saraf diplomatik AS. Sekali lagi, Kepulauan Solomon yang sudah lama diabaikan oleh AS kembali disoroti AS.

Di satu pihak, AS dan Australia bersekongkol untuk mencoreng kerja sama keamanan Tiongkok dan Solomon. Di pihak lain, Gedung Putih mengirim Koordinator Urusan Indo-Pasifik, Kurt Campbell ke Solomon untuk menghalangi kerja sama Solomon dengan Tiongkok. Sementara itu, AS mengirim beberapa petinggi lainnya untuk berkunjung ke negara-negara kepulauan Pasifik, di mana Wakil Presiden AS Kamala Harris mengumumkan akan mendirikan dua kedutaan besar baru di Pasifik Selatan. Selain itu, AS mengadakan pula KTT pertama AS dengan Negara-negara Kepulauan Pasifik. Ada analis yang menunjukkan, aksi diplomatik massal yang dilakukan AS terhadap negara-negara kepulauan Pasifik pada 2022 menunjukkan kegelisahannya untuk membujuk negara-negara di kawasan tersebut.

Ketulusan adalah landasan dari kerja sama antar negara. Bagi negara-negara kepulauan Pasifik, pembangunan adalah tugas nomor satu. Mereka membutuhkan ketulusan negara asing dalam pemberian bantuan, bukanlah oportunisme. Mereka tidak mau menjadi pion negara lain atau korban dalam pertarungan antar negara besar. AS diharapkan dapat membangun kembali penghormatan terhadap negara-negara kepulauan Pasifik dan memperlakukannya secara sama derajat.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 207 Views

Update
No Update Available
Related News
Buka situasi baru kerja sama dan menang bersama
Majalah Qiushi rilis artikel Xi Jinping
Leaders Talk: Wawancara khusus dengan Presiden Kongo (Brazzaville)
×