Rabu, 22 Maret 2023 15:52

Hasil-hasil penting dalam kunjungan ke-9 Presiden Xi di Rusia

Luar Negeri

Seminggu setelah penutupan sidang KRN dan MPPR, Presiden Xi Jinping mengadakan kunjungan perdananya ke Rusia setelah terpilih kembali sebagai Presiden Tiongkok, dan ini juga merupakan kunjungannya ke-9 ke Rusia sebagai Presiden Tiongkok.

Jadwal perjalanan yang mengundang perhatian
Hari Selasa pagi (21/3) waktu setempat, setelah mengadakan pertukaran dengan Presiden Putin sehari sebelumnya, Presiden Xi kembali datang ke Istana Kremlin.

Di Lantai dua Istana Kremlin, Presiden Putin mengadakan upacara penyambutan yang meriah untuk Presiden Xi. Sebelumnya, Presiden Xi telah berulang kali mengadakan pertemuan dengan Presiden Putin di sini.

Kegiatan Presiden Xi di Istana Kremlin terus berlanjut dari sore hingga malam. Pemimpin kedua negara berturut-turut mengadakan pembicaraan lingkup kecil dan lingkup besar. Seusai pembicaraan, pemimpin kedua negara bersama-sama menandatangani dua pernyataan bersama yang berbobot, serta mengadakan jumpa pers bersama. Malamnya, Presiden Putin juga mengadakan jamuan bersama Presiden Xi.

Kunjungan Persahabatan
Dalam pembicaraannya dengan Presiden Putin kemarin, Presiden Xi mengatakan, kunjungan kenegaraannya di Rusia merupakan sebuah kunjungan persahabatan, kerja sama dan perdamaian. Selama kunjungan tersebut, kedua pihak mengadakan pertukaran yang mendalam yang isinya sangat kaya dan komprehensif. Pemimpin kedua negara mencapai banyak kesepahaman baru yang penting.

Presiden Xi berulang kali mengatakan, Tiongkok dan Rusia adalah tetangga baik yang berdekatan, sahabat baik yang saling membantu, dan mitra baik yang bekerja sama dengan tulus. Dalam kunjungannya kali ini, ia sekali lagi menegaskan bahwa Tiongkok dan Rusia adalah negara tetangga terbesar bagi satu sama lain, memperkokoh dan mengembangkan hubungan bertetangga dengan Rusia yang rukun dan bersahabat dalam jangka panjang sesuai dengan logika sejarah, merupakan pilihan strategis pihak Tiongkok, dan tidak akan berubah karena waktu dan situasi.

Kunjungan Kerja Sama
Melukis bersama visi baru dan cetak biru baru kemitraan koordinasi strategis komprehensif Tiongkok-Rusia untuk suatu periode di masa depan merupakan salah satu isi penting dalam kunjungan Presiden Xi di Rusia kali ini.

Selasa (21/3) kemarin, Presiden Xi dalam pembicaraannya dengan Presiden Putin mengatakan, bidang kerja sama kedua pihak terus diperluas, kesepahaman terus ditingkatkan, hasil tahap awal kerja sama sudah terlihat, dan lebih banyak kerja sama tengah didorong secara menyeluruh.
Pernyataan Bersama Republik Rakyat Tiongkok dan Federasi Rusia mengenai Pendalaman Kemitraan Kerja Sama Strategis Komprehensif di Era Baru yang ditandatangani pemimpin kedua negara kemarin menunjukkan, persahabatan turun-temurun rakyat kedua negara memiliki fondasi yang kokoh, dan kerja sama multi arah kedua negara mempunyai prospek yang luas. Rusia membutuhkan Tiongkok yang makmur dan stabil, dan Tiongkok membutuhkan Rusia yang perkasa dan sukses.

Pernyataan Bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok dan Presiden Federasi Rusia mengenai Rancangan Perkembangan Arah Utama Kerja Sama Ekonomi Tiongkok-Rusia Sebelum Tahun 2030 yang ditandatangani pemimpin kedua negara menegaskan, kedua pihak akan melancarkan kerja sama ekonomi bilateral di 8 arah utama, sekaligus menegaskan akan berupaya meningkatkan volume perdagangan kedua negara dengan nyata sebelum tahun 2030.

Selama kunjungan tersebut, kedua pihak juga menandatangani dokumen kerja sama bilateral di bidang-bidang pertanian, kehutanan, penelitian ilmiah dasar, serta pengawasan pasar dan media. Dapat diprediksi bahwa kerja sama pragmatis antara Tiongkok dan Rusia akan membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat kedua negara.

Kunjungan Perdamaian
Kunjungan Presiden Xi di Rusia mengundang perhatian luas masyarakat internasional.
Sejak tahun lalu, krisis Ukraina telah meningkat secara menyeluruh. Pihak Tiongkok senantiasa bertolak dari kebenaran, mempertahankan pendirian yang objektif dan adil, serta aktif mendorong perundingan perdamaian. Pada bulan Februari lalu, pihak Tiongkok mengemukakan dokumen Pendirian Tiongkok mengenai Penyelesaian Politik Krisis Ukraina secara Politik, mengumpulkan perhatian rasional berbagai pihak, memanifestasikan keinginan masyarakat internasional dalam masalah krisis Ukraina, dan memainkan peranan konstruktif untuk meredakan krisis dan mendorong penyelesaian politik.

Pemimpin kedua negara dalam pernyataannya kemarin menegaskan kembali penyelesaian krisis Ukraina melalui perundingan damai. Pernyataan menunjukkan, mengenai masalah Ukraina, kedua pihak berpendapat, azas tujuan dan prinsip Piagam PBB harus ditaati, dan hukum internsional harus dihormati.

Masyarakat manusia sekali lagi berada di persimpangan jalan. Tiongkok selalu dengan teguh berdiri di sisi perdamaian, dialog dan kebenaran sejarah. Inilah pilihan strategis Tiongkok dan pertanggungjawaban selayaknya negara besar.
Sepuluh tahun yang lalu, pada bulan Maret 2013, Presiden Xi Jinping dalam pidatonya di Institut Hubungan Internasional Negeri Moskwa mengatakan, manusia hidup di kampung bumi yang sama dan hidup dalam sebuah ruang perpaduan sejarah dan realita, semakin menjadi komunitas senasib sepanggungan yang saling berkaitan.

Kini, setelah berselang 10 tahun, Xi Jinping kembali berkunjung ke Moskwa. Dalam pembicaraannya dengan Presiden Putin ia mengatakan, dalam prasyarat sejarah yang baru, kedua pihak hendaknya memperlakukan dan memahami hubungan Tiongkok-Rusia dengan wawasan yang luas dan pandangan yang jauh, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi usaha kemajuan manusia.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 332 Views

Update
No Update Available
Related News
Buka situasi baru kerja sama dan menang bersama
Majalah Qiushi rilis artikel Xi Jinping
Leaders Talk: Wawancara khusus dengan Presiden Kongo (Brazzaville)
×