Sabtu, 29 Juni 2024 09:53

Dari jawaban historis hingga jawaban zaman, akuntabilitas Tiongkok hadir secara konsisten

Luar Negeri

Pada 70 tahun yang lalu, gerakan kemerdekaan dan pembebasan nasional berkobar-kobar di benua Asia dan Afrika. Negara-negara yang baru merdeka menghadapi tugas mendesak memelihara kedaulatan negara dan mengembangkan ekonomi nasional. Pemimpin Tiongkok untuk pertama kalinya mengajukan Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai secara utuh, dan telah memberikan “jawaban historis” bagi penanganan hubungan antar negara.

Pada masa kini setelah berselang 70 tahun, dunia tengah menghadapi situasi perubahan yang tiada taranya dalam sejarah. Menghadapi topik “membangun dunia yang seperti apa, dan bagaimana membangun dunia”, Tiongkok telah memberikan “jawaban zaman” melalui pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.
Dari “jawaban historis” hingga “jawaban zaman”, yang terus berubah adalah situasi internasional dan lanskap internasional, yang tidak berubah adalah penjajakan inovatif Tiongkok terhadap hubungan antar negara, akuntabilitasnya terhadap perdamaian dan pembangunan dunia, serta pengejaran tak kendurnya terhadap tatanan internasional yang adil dan masuk akal.

Pada 28 Juni lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri konferensi peringatan 70 tahun Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai dan menyampaikan pidato. Xi Jinping dalam pidatonya telah menguraikan semangat dan nilai zaman dari Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai. Ia menunjukkan bahwa pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia merupakan pewarisan, pengembangan dan sublimasi dari Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai, sekaligus suara zaman terlantang yang dikumandangkan oleh “Global South” dan rakyat berbagai negara untuk bersama-sama membangun masa depan yang indah.

Jadi, dalam situasi yang baru ini, bagaimana kita mengembangkan Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai dan bergandengan tangan untuk membentuk komunitas senasib sepenanggungan umat manusia? Presiden Xi Jinping menandaskan perlunya mempertahankan prinsip “kesetaraan kedaulatan”, memperkokoh dasar saling menghormati, mewujudkan visi perdamaian dan keamanan, bersatu padu membangun kemakmuran, menjunjung pedoman kesetaraan dan keadilan, serta berwawasan terbuka dan inklusif. Keenam gagasan tersebut di samping telah mencerminkan inti sari dari Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai, tapi juga telah mengalami sublimasi atau pemurniaan yang baru.

Kini Tiongkok tengah mendorong pembangunan negara kuat dan kebangkitan bangsa melalui perwujudan modernisasi ala Tiongkok. Negara-negara lain juga disambut untuk menaiki “kereta cepat Tiongkok” untuk mewujudkan perkembangan bersama. Seperti apa yang ditunjukkan oleh Presiden Xi, “menghadapi pilihan historis antara perdamaian atau perang, kemakmuran atau kemunduran, serta persatuan atau perlawanan, kita membutuhkan semangat Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai lebih dari kapan pun, dan harus memberikan upaya yang gigih untuk mewujudkan target mulia pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.”

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 53 Views

Update
No Update Available
Related News
“Cerita Klasik Favorit Xi Jinping” episode ke-3 (versi Bahasa Kazakh) ditayangkan di Kazakhstan
Xi Jinping adakan pertemuan skala kecil dengan Presiden Kazakhstan
Xi Jinping berpesan pada rombongan pertukaran “Perjalanan Bersama Kaum Muda” pemuda AS
×