Senin, 08 Juli 2024 11:19

Opini publik di dalam dan luar negeri Tiongkok soroti kunjungan Xi Jinping di Asia Tengah

Luar Negeri

Dari tanggal 2 hingga 6 Juli 2024, Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri Pertemuan ke-24 Dewan Kepala Negera Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Astana, serta diundang untuk mengadakan kunjungan kenegaraan terhadap Kazakhstan dan Tajikistan. Menjelang kunjungan tersebut berakhir, Anggota Politbiro Komite Sentral PKT merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memperkenalkan keadaan terkait.

Selama lima hari dan empat malam, Presiden Xi Jinping tanpa mengenal lelah menghadiri lebih dari 30 kegiatan penting bilateral dan multilateral yang mencakup politik, ekonomi, dan budaya, berbincang-bincang dengan sahabat lama dan mengenal sabahat baru. Bimbingan strategis yang diberikan Xi Jinping untuk perkembangan SCO di masa depan memperlihatkan gaya dan kewibawaan tinggi pemimpin negara dan partai besar.

Pertama, mengembangkan “Semangat Shanghai”, mendorong perkembangan SCO mencapai lompatan baru. SCO adalah organisasi internasional yang pertama didirikan oleh Tiongkok dan diberi nama kota Tiongkok. Negara anggota SCO selalu memperkukuh rasa saling percaya politik, meningkatkan kerukunan bertetangga dan bersahabat, menjaga keamanan regional, dan mendorong kerja sama antar kawasan di bawah panduan “Semangat Shanghai”, menempuh sebuah jalan pembangunan damai yang membuahkan hasil, dan menjadi teladan pembentukan hubungan internasional tipe baru.

Kedua, mewarisi persahabatan turun-temurun, memperkaya makna baru komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Kazakhstan.

Kazakhstan adalah negara tetangga yang penting di sebelah barat daya Tiongkok sekaligus mitra strategis komprehensif kekal Tiongkok. Hubungan Tiongkok dan Kazakhstan berakar dari jalan sutera kuno yang berlangsung selama ribuan tahun. Selama 32 tahun sejak hubungan diplomatik kedua negara terjalin, hubungan Tiongkok Kazakhstan telah menahan ujian perubahan zaman dan internasional, dan kedua negara menjadi mitra strategis komprehensif kekal yang istimewa.
Ketiga, senasib sepenanggungan, mendorong diperkokohnya status baru hubungan Tiongkok dan Tajikistan.

Tiongkok dan Tajikistan berdekatan dan hubungan kedua negara memiliki asal usul sejarah yang mendalam, fondasi politik yang kokoh, konotasi kerja sama yang kaya, dan dukungan rakyat yang luas. Kepala negara Tiongkok dan Tajikistan telah menjalin rasa saling percaya yang kukuh dan persahabatan yang mendalam. Sejak era baru, Presiden Xi Jinping pernah mengadakan pertemuan dengan Presiden Rahmon sebanyak 15 kali.

Keempat, meningkatkan komunikasi strategis, mendorong kekuatan perdamaian dunia memperoleh pertumbuhan yang baru.

Selama KTT SCO di Astana, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan bilateral yang padat dengan pemimpin-pemimpin negara asing termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kunjungan Presiden Xi Jinping kali ini mencapai kesuksesan penuh, telah lebih lanjut meningkatkan rasa saling percaya strategis dengan negara terkait, telah lebih lanjut memperluas “lingkaran pertemanan” Tiongkok, mewujudkan peningkatkan hubungan dengan negara terkait, memperkukuh komunitas senasib sepenanggungan dengan negara sekitar, kembali memperlihatkan daya pengaruh internasional, daya kepemimpinan inovatif dan karisma moral Tiongkok yang terus meningkat, dan ini merupakan sebuah contoh kesuksesan lainnya penerapan pikiran diplomatik Xi Jinping.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 312 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping dan Kim Jong un saling ucapkan selamat atas 75 tahun penggalangan hubungan diplomatik RRT-DPRK
Berikan sayap pada impian, "Luban Workshop" bantu penataran talenta Thailand
Saya belajar buat mobil di Tiongkok impian mobil orang Malaysia di era baru
×