Senin, 24 Pebruari 2025 10:50

Siapa yang dirugikan dalam pembatasan AS terhadap investasi dua arah Tiongkok-AS?

Luar Negeri

Pada tanggal 21 Februari waktu setempat, situs web Gedung Putih AS merilis memorandum kebijakan investasi "America First", mengumumkan akan menyesuaikan kembali kebijakan investasi AS. Jika melihat kebijakan ini dengan lebih cermat, intinya adalah menetapkan "zona terlarang" untuk investasi dua arah antara AS dan Tiongkok, serta memperketat pembatasan.

Tidak sulit untuk melihat bahwa tindakan ini adalah menggeneralisasi konsep keamanan nasional, bersifat diskriminatif, dan merupakan praktik non-pasar yang tipikal, yang telah serius mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara perusahaan-perusahaan kedua negara. Pihak Tiongkok telah menyatakan dengan jelas akan memantau tindakan AS secara cermat, dan mengambil langkah-langkah yang relevan untuk mempertahankan hak dan kepentingan sahnya.

Meninjau kembali beberapa tahun terakhir, AS terus menggunakan alasan "keamanan nasional" untuk mengeluarkan langkah-langkah seperti pemeriksaan investasi dan kontrol ekspor terhadap Tiongkok, mencoba melemahkan pengaruh ekonomi Tiongkok, terutama kemampuan pengembangan Tiongkok di bidang iptek tinggi.

Lalu, siapa yang dirugikan oleh pembatasan AS terhadap "investasi dua arah"? Para pengamat menunjukkan bahwa tindakan AS melanggar aturan perdagangan investasi internasional dan hukum ekonomi pasar, merusak citra dan kredibilitasnya sendiri, serta merugikan kepentingannya sendiri dan peluang bagi perusahaan-perusahaan AS, tidak saja merugikan orang lain tapi juga dirinya sendiri.

Dalam waktu jangka panjang, AS selalu menyebutkan diri sebagai pelaksana sistem ekonomi pasar yang paling bebas dan terbuka, tetapi kenyataannya ialah dalam beberapa tahun terakhir AS terus mengalami "kemunduran". Dalam latar belakang kecenderungan konservatif kebijakan ekonomi AS secara keseluruhan, beberapa politisi AS merasa cemas menghadapi persaingan pasar eksternal, sering menggunakan cara-cara yang tidak sah, serta dengan dalih "keamanan nasional" dan "keamanan ekonomi" mencampuri dan membatasi aktivitas investasi, akuisisi, dan transaksi normal antar negara.

Sebagai contohnya pembatasan investasi ke AS. Langkah-langkah terkait AS tidak hanya ditujukan pada Tiongkok, tetapi juga sekutunya. Belum lama berselang, AS menghalangi upaya perusahaan baja Jepang untuk mengakuisisi perusahaan baja AS, yang akhirnya menyebabkan rencana tersebut gagal. Menghadapi AS yang perkataannya tidak sesuai dengan perbuatannya, dan kredibilitasnya yang "runtuh", investasi asing mana pun mungkin akan berpikir berulang kali.

Slogan pemerintahan AS adalah "Membuat AS berjaya kembali", di mana pemikiran ekonomi pentingnya adalah menarik investasi asing, kemudian menciptakan banyak lapangan kerja bagi AS. Sekarang, kebijakan membatasi "investasi dua arah" itu ternyata bertentangan dengan tujuan ini.

Yang patut diperhatikan adalah, dua hari sebelum AS mengumumkan kebijakan pembatasan investasi itu, Tiongkok merilis "Rencana Aksi Stabilisasi Investasi Asing 2025", mengemukakan 20 langkah dari empat aspek: memperluas keterbukaan secara tertib, meningkatkan tingkat promosi investasi, meningkatkan efektivitas platform terbuka, dan memperkuat jaminan layanan, yang disambut baik oleh komunitas bisnis global. Tao Lin, Wakil Presiden Global Tesla AS mengatakan, "Tesla semakin memperkuat tekadnya untuk berkembang di Tiongkok." Survei terbaru dari Kamar Dagang AS di Tiongkok menunjukkan bahwa hampir setengah dari perusahaan-perusahaan AS menetapkan Tiongkok sebagai salah satu dari tiga destinasi investasi utama global.

Dunia luar mencatat bahwa perunding Tiongkok mengenai ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS baru-baru ini diundang untuk melakukan panggilan video dengan Menteri Keuangan AS. Kedua belah pihak bertukar pandangan mendalam tentang masalah penting di bidang ekonomi seputar implementasi konsensus yang dicapai dalam pembicaraan pemimpin Tiongkok dan AS, dan sepakat tentang pentingnya hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS.

Kekuatan hukum pasar cukup besar, keinginan kerja sama antara perusahaan Tiongkok dan AS pun sangat mendesak, saling menguntungkan dan menang bersama adalah pilihan terbaik bagi kedua belah pihak. Membatasi investasi dua arah secara paksa dan mendorong "pelepasan keterkaitan" dari Tiongkok, sama dengan "menembak kaki sendiri", AS hendaknya mempertimbangkan kembali tindakannya dengan sungguh-sungguh.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 358 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping minta pembangunan militer “Repelita ke-14” dilakukan baik
Mengapa Xi Jinping tuntut Provinsi-provinsi ekonomi pikul tanggung jawab besar selama tiga tahun berturut-turut?
Xi Jinping sampaikan pesan pada delegasi Jiangsu
×