Dalam perjalanan kemajuan umat manusia, perlindungan lingkungan ekologis dan pembangunan ekonomi sering dipandang sebagai dua hal yang bertentangan. Namun, pada abad ke-21 ini, Tiongkok telah mengeksplorasi jalan pembangunan hijau dengan bermodalkan kebijaksanaan dan keberanian yang unik, menunjukkan kepada dunia makna mendalam dari konsep "Gunung hijau dan air jernih sama berharganya dengan gunung emas dan perak". Konsep ini dikenal sebagai "Teori Dua Gunung", yang telah menjadi inti dari pembangunan peradaban ekologis Tiongkok, sekaligus sumber kebijaksanaan dari kebangkitan ekologis bergaya Tiongkok.
"Teori Dua Gunung" yang diajukan Tiongkok berasal dari pemahaman mendalam dan tekad kuat terhadap perlindungan lingkungan ekologis. Dalam menghadapi tekanan ganda yaitu pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan, Tiongkok tidak memilih untuk mengorbankan lingkungan demi pertumbuhan ekonomi jangka pendek, tetapi tetap menempuh jalan pembangunan hijau dan berkelanjutan. Dengan memasukkan target karbon puncak dan netralitas karbon ke dalam dokumen konstitusional, Tiongkok telah menunjukkan komitmen nasional untuk menempuh jalur transformasi hijau, yang mencerminkan atensi tinggi dan komitmen kuat terhadap pembangunan peradaban ekologis.
Di bawah panduan konsep ini, berbagai daerah di Tiongkok telah bertindak, dengan mengintegrasikan perlindungan ekologis dengan pembangunan ekonomi. Contohnya, dalam industri kendaraan energi baru, Tiongkok telah membentuk kluster industri kendaraan energi baru terbesar di dunia. Pada tahun 2024, ekspor kendaraan energi baru Tiongkok mencapai 1,284 juta unit, meningkat 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini tidak hanya mendorong peningkatan dan transformasi industri domestik, tetapi juga menyediakan solusi untuk transportasi hijau global. Kunci di balik pencapaian ini adalah inovasi dan terobosan Tiongkok di bidang teknologi hijau serta dukungan berkelanjutan terhadap industri hijau.
Selain industri kendaraan energi baru, Tiongkok juga meraih prestasi signifikan dalam bidang energi terbarukan seperti fotovoltaik dan tenaga angin. Di gurun Ningxia, matriks panel fotovoltaik dan sistem ekologis tiga dimensi goji organik telah menjadi contoh keharmonisan antara ekologi dan ekonomi. Melalui teknologi silikon kristal, produsen panel fotovoltaik Tiongkok menurunkan biaya komponen secara signifikan, memberikan kontribusi penting bagi pengembangan energi hijau global. Efek limpahan teknologi hijau ini tidak hanya menguntungkan Tiongkok sendiri, tetapi juga mendorong kemajuan dan aplikasi teknologi hijau global.
Tiongkok juga menunjukkan kearifannya dalam perlindungan ekologi global. Hutan Mekanis Saihanba, yang dikelola oleh tiga generasi selama 57 tahun, telah mengubah gurun menjadi "oasis" dan menciptakan keajaiban hutan seluas 74666 hektar. Prestasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan ekologi lokal, tetapi juga memberikan pengalaman berharga untuk perlindungan ekologi global. Mekanisme kompensasi ekologi di wilayah aliran Sungai Xin'an juga merupakan praktik inovatif yang memecahkan hambatan administratif, memungkinkan pelindung air di hulu mendapatkan kompensasi yang wajar dari hilir, mewujudkan solusi win-win antara perlindungan ekologi dan pembangunan ekonomi.
Praktik "Teori Dua Gunung" tidak hanya tercermin dalam proyek-proyek industri dan perlindungan ekologis tertentu, tetapi juga terintegrasi dalam konsep pembangunan dan formulasi kebijakan Tiongkok. Dalam perencanaan kota, Tiongkok menekankan prioritas ekologis dan pembangunan hijau, menciptakan lingkungan kota yang layak huni dan produktif. Dalam revitalisasi pedesaan, Tiongkok menekankan kombinasi perlindungan ekologis dan pengembangan industri, mendorong pembangunan ekonomi sosial pedesaan yang komprehensif. Konsep dan praktik ini sepenuhnya mencerminkan makna mendalam dari "Gunung hijau dan air jernih sama berharganya dengan gunung emas dan perak".
