Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar bin Ibrahim di Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia pada Rabu (16/4) sore kemarin.
Xi Jinping menunjukkan, persahabatan tradisional Tiongkok-Malaysia sudah bersejarah ribuan tahun. Pada tahun 2024, kedua pihak merayakan peringatan 50 tahun penggalangan hubungan diplomatik dengan meriah.
Dalam 50 tahun terakhir, hubungan Tiongkok-Malaysia telah mencapai hasil bernas, kedua pihak hendaknya terus mengendalikan arus sejarah 50 tahun selanjutnya, berani berdiri di garis depan zaman, membentuk komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Malaysia yang strategis dan tingkat tinggi, menciptakan lebih banyak kesejahteraan untuk rakyat kedua negara, serta memberikan kontribusi yang lebih besar demi kemakmuran dan kestabilan kawasan.
Xi Jinping mengajukan tiga usulan mengenai pembentukan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Malaysia yang strategis dan tingkat tinggi.
Pertama, mempertahankan kemandirian strategis, dan mengadakan kerja sama strategis tingkat tinggi. Tiongkok dan Malaysia sama-sama menjunjung kemandirian dan menentang intervensi eksternal, kedua pihak harus terus bergandengan tangan dan menempuh jalan pembangunan yang sesuai dengan keadaan negaranya sendiri, dengan tegas mendukung kedaulatan, keamanan, dan kepentingan negara masing-masing, serta menentukan nasib dan masa depannya sendiri. Membangun mekanisme dialog “2+2” diplomasi dan pertahanan, serta memperdalam pertukaran dan kerja sama di bidang-bidang keamanan nasional, pertahanan, dan penegakan hukum.
Kedua, mengumpulkan kekuatan pembangunan, dan menjadi teladan kerja sama pembangunan berkualitas tinggi. Tiongkok berupaya mendorong modernisasi ala Tiongkok secara menyeluruh dengan pembangunan berkualitas tinggi, hal ini sejalan dengan Inisiatif Ekonomi MADANI Malaysia. Kedua pihak hendaknya bergandengan tangan mengembangkan dan memperluas kerja sama utama seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan Kecerdasan Buatan (AI), meningkatkan perkembangan terpadu rantai industri, rantai pasokan, rantai penilaian, rantai data, dan rantai talenta. Mendorong perubahan dan eskalasi kerja sama di bidang tradisional, dan memajukan investasi dua arah. Memperdalam transportasi gabungan rel-laut, mewujudkan peningkatan “Dua Negara, Taman Kembar”, membangun pelabuhan penting Malaysia menjadi hub penting “Koridor Baru Perdagangan Darat dan Laut”.
Ketiga, mewarisi persahabatan turun-temurun, serta memperdalam pertukaran dan saling pembelajaran peradaban. Menjalankan kerja sama “Dialog Peradaban Konfusius-Islam”, bergandengan tangan membangun platform pertukaran peradaban antara kedua negara bahkan tingkat regional. Dengan penandatanganan persetujuan bebas visa timbal balik sebagai peluang, berupaya mengadakan pertukaran pariwisata, pemuda dan daerah, memperdalam kerja sama di bidang-bidang kebudayaan, pendidikan, olahraga, perfilman dan media, serta mendorong konektivitas antarmasyarakat dan mewarisi persahabatan tradisional. Tiongkok bersedia bersama Malaysia terus melakukan penelitian kerja sama konservasi Panda.
Xi Jinping menunjukkan, tema ASEAN yang ditetapkan Malaysia tahun ini adalah “inklusivitas dan keberlanjutan”, tema tersebut mencerminkan wawasan mendalam terhadap situasi dewasa ini. Tiongkok mendukung peran Malaysia sebagai ketua bergilir ASEAN, dan bersedia bersama negara-negara di kawasan, secepatnya menandatangani protokol eskalasi Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, menentang “decoupling dan pemutusan rantai”, “halaman kecil berpagar tinggi” dan penyalahgunaan tarif dengan keterbukaan, inkusivitas, solidaritas dan kerja sama, serta mengantisipasi hukum rimba di mana yang kuat memangsa yang lemah dengan nilai-nilai Asia yang damai, bekerja sama, terbuka dan inklusif, dengan kestabilan dan kepastian Asia menghadapi ketidakstabilan dan ketidakpastian dunia.
Anwar menyambut baik kunjungan Xi Jinping ke Malaysia, dan menyatakan bahwa Tiongkok telah lama membantu Malaysia dengan tulus, senasib sepenanggungan, dan menjadi sahabat Malaysia yang dapat dipercaya. Presiden Xi Jinping memimpin Tiongkok mencapai prestasi yang luar biasa, memimpin rakyat Tiongkok terlepas dari kemiskinan, memprakarsai kemakmuran bersama, dan saling pembelajaran peradaban, adalah pemimpin yang luar biasa di dunia masa kini. Malaysia berpegang teguh pada kebijakan Satu Tiongkok, dan tidak mendukung berbagai perilaku “kemerdekaan Taiwan”. Malaysia bersedia bersama Tiongkok memperdalam komunikasi strategis, memperkukuh rasa saling percaya politik, memperluas perdagangan bilateral, dan menyambut perusahaan Tiongkok berinvestasi dan berbisnis di Malaysia, bersama pihak
Malaysia mengembangkan kerja sama di sektor teknologi canggih seperti ekonomi digital, ekonomi hijau dan AI, membantu kedua negara mewujudkan pembangunan yang lebih besar. Memperdalam pertukaran antarmasyarakat di bidang kebudayaan, pendidikan dan pariwisata, memperdalam saling pengertian antarmasyarakat, mengadakan dialog peradaban Islam dengan Konfusius, serta mendorong kemajuan peradaban umat manusia. Menghadapi munculnya kembali unilateralisme, Malaysia bersedia meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok, bersama-sama menghadapi risiko dan tantangan.
ASEAN tidak akan menyetujui penerapan tarif sepihak apa pun, dan akan menjaga pertumbuhan ekonominya melalu kerja sama dan kemandirian. Malaysia menilai tinggi peran positif Tiongkok dalam masalah internasional dan regional. Sebagai ketua bergilir ASEAN dan koordinator hubungan ASEAN-Tiongkok, Malaysia akan mendorong peningkatan kerja sama ASEAN-Tiongkok, serta memperdalam perdamaian, kestabilan dan kemakmuran kawasan.