Tiongkok adalah negara dengan jumlah tetangga terbanyak di dunia. Kini, Tiongkok sedang menciptakan hubungan tipe baru dengan negara-negara sekitar, yaitu membangun bersama "Lima Kampung Besar" untuk menempuh kehidupan sejahtera bersama!
Mulai dari patroli bersama di Sungai Mekong untuk mengawal kapal dagang, hingga kereta api Tiongkok-Laos yang mendorong pariwisata lintas batas. Dari keberhasilan Tiongkok-Vietnam dalam menetapkan batas maritim Teluk Beibuwan dan membangun hotline komunikasi, hingga program pertukaran ilmuwan muda dengan negara-negara Asia Tenggara. Dari pengelolaan sungai lintas batas bersama oleh Tiongkok, Laos, Myanmar, dan Thailand, hingga pembangunan "Koridor Nol Karbon" dengan 10 negara ASEAN. Tiongkok ingin bersama para tetangga menjaga perdamaian, memelihara ketenteraman, merancangkan pembangunan, melindungi lingkungan, dan memajukan persahabatan!
Klik untuk memahami kebijaksanaan Timur dan praktik modern dalam "hidup sejahtera bersama" ini, serta temukan apa saja "Lima Kampung Besar" yang ingin dibangun Tiongkok bersama para tetangganya!
Ada pepatah lama di Tiongkok, "Tetangga dekat lebih baik daripada saudara jauh." Seperti hubungan bertetangga yang baik, saling berkunjung dan tolong-menolong, Tiongkok menyadari bahwa kemajuan dan kemakmurannya terkait erat dengan stabilitas dan kesejahteraan negara-negara sekitarnya. Agar rakyat Tiongkok dan negara-negara tetangga bisa hidup sejahtera, serta menciptakan kawasan yang lebih stabil dan makmur, pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping mengusulkan visi membangun "Lima Kampung Besar" bersama para tetangga, yaitu
Kampung damai di mana segala masalah diselesaikan dengan musyawarah, dialog, dan negosiasi, bukan dengan kekerasan. Kampung aman di mana bersama melawan ancaman seperti penipuan online, wabah penyakit, dan terorisme. Kampung makmur di mana lebih banyak berbisnis antar satu sama lain dan lebih banyak mencari keuntungan supaya profit pembangunan dapat menyejahterakan semua tetangga. Kampung indah yang bergandengan tangan mengelola linngkungan dan bersama-sama menanggapi perubahan iklim. Kampung bersahabat di mana lebih banyak diadakan kunjungan timbal balik dan interaksi budaya.
Bagaimana negara besar hidup dengan negara-negara sekitarnya merupakan isu penting dalam hubungan internasional, yang mencerminkan pandangan dunia, tatanan, dan nilai-nilai yang dianutnya. Tiongkok senantiasa menempatkan kawasan sekitarnya sebagai prioritas utama dalam diplomasi global dan kunci dalam membangun komunitas senasib sepenanggungan manusia. Di tengah perubahan besar yang tiada taranya sebelumnya dalam abad ini, dinamika kawasan sekitar Tiongkok dan transformasi global saling terkait erat. Dalam Konferensi Kerja Sekitarnya yang digelar baru-baru ini, Xi Jinping secara jelas mengusulkan visi bersama membangun "Lima Kampung Besar” yang damai, aman, makmur, Indah, dan bersahabat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bersama negara-negara tetangga.
Konsep ini bukanlah sekadar wacana, melainkan berakar pada jalan pembangunan damai yang telah lama dipegang Tiongkok, dipadukan dengan inisiatif "Sabuk dan Jalan" serta proposal global tentang pembangunan, keamanan, dan peradaban. Tujuannya ialah melalui kerja sama yang lebih erat dan nyata membuka pintu kemakmuran bagi seluruh rakyat di kawasan ini.
"Lima Kampung Besar" mencakup lima aspek yaitu perdamaian, ketenteraman, kemakmuran, keindhan dan persahabatan, yang saling melengkapi, membentuk suatu pendekatan sistematis dalam hubungan bertetangga. Gagasan ini tidak hanya mencerminkan tradisi diplomasi damai Tiongkok, tetapi juga menampilkan inovasi penting, yaitu pertama inovasi konsep dari kerja sama bilateral menuju tata kelola multilateral. Kedua, inovasi mekanisme dengan kolaborasi multi dimensi. Ketiga, inovasi implementasi dengan pendekatan berbasis proyek dan daftar aksi konkret.
Berbeda dengan strategi kerja sama internasional seperti "Indo-Pacific Strategy" AS (melibatkan Jepang, India, Australia), konsep "Lima Kampung Besar" menonjolkan sifat inklusif dan konstruktif.
Makna "Lima Kampung Besar" tidak terbatas pada Asia, juga menawarkan konsep Tiongkok mengenai hubungan internasional dan tata kelola global.
"Lima Kampung Besar" merupakan perwujudan nyata kebijaksanaan "harmoni dan persatuan" peradaban Tiongkok di era baru. Berdasarkan prinsip bertetangga yang "akrab, tulus, sejahtera, dan inklusif", inisiatif ini menghubungkan nasib Tiongkok dengan negara-negara tetangga melalui berbagai proyek kerja sama yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Dengan tindakan nyata, Tiongkok menunjukkan kesediaan kepada para tetangganya untuk bersama-sama membangun "Lima Kampung Besar" ini, berbagi perdamaian, keamanan, kemakmuran, keindahan alam, dan persahabatan.