Sabtu, 05 Juni 2021 20:23

Sejumlah politisi AS masih terus sebarkan “Virus Politik” dan celakakan dunia

Luar Negeri

Amerika Serikat yang selama ini beraksi lamban menangani wabah virus corona tidak tahu mawas diri malah berulang kali mencoreng Tiongkok dengan menggunakan penelusuran asal-usul virus corona yang mengakibatkan COVID-19 dan menyebarkan “virus politik” di dunia. Ini adalah contoh lain lagi dari aksi “hegemoni ala AS”.

Barang kali tokoh tertentu di AS sudah lupa, upaya penanganan pandemi di dalam negerinya sudah sangat dirugikan gara-gara pemerintah lalu AS yang terus menggembar-gemborkan teori konspirasi soal sumber virus corona. Angka kematian dari COVID-19 di AS sudah menembus 600 ribu orang. Sementara itu, aksi penimpaan kesalahan oleh AS kepada Tiongkok merugikan pula upaya penanganan pandemi secara global.

AS bersikap masa bodoh terhadap permintaan negara-negara berkembang yang luas, malah berupaya keras menyerang dan memfitnah Tiongkok yang memberikan bantuan dalam upaya perlawanan pandemi global. Tingkah laku AS itu benar-benar tidak bertanggung jawab dan secara serius bertentangan dengan etik dan moral internasional.

Dengan menggunakan masalah penelusuran asal usul virus corona, AS sekali lagi mengaitkan Tiongkok dengan virus corona sehingga telah memperuncing sentimen berlawanan antar ras. Belakangan ini, di AS, Inggris dan Australia berturut-turut terjadi kekerasan diskriminasi yang ditujukan kepada masyarakat keturunan Asia.

Hal ini menunjukkan bahwa AS dan sejumlah negara sekutunya yang ikut menyebarluaskan kabar bohong sudah menjadikannya sumber atau pemicu rasialisme. Tindakannya merupakan tantangan terang-terangan terhadap nilai moral dan hati nurani manusia.

AS tidak berani membuka pintunya kepada WHO untuk melakukan investigasi, namun berusaha menimpakan kesalahan “menghalangi investigasi” kepada Tiongkok yang sudah mengundang WHO melakukan penelusuran asal usul virus corona di Tiongkok. AS yang sangat tercuriga dalam perihal penanganan pandemi sudah berulang kali mengkambinghitamkan Tiongkok tanpa alasan.

Tingkah laku AS tersebut membuat dunia semakin menyadari betapa munafiknya “multilateralisme” yang dikoarkan oleh para politikus AS. Memang “hegemoni ala AS” tidak pernah berubah, dan masih terus menimbulkan terpaan bar terhadap ketertiban internasional dan peraturan berdasarkan multilateralisme.

favorite 2 likes

question_answer 0 Updates

visibility 325 Views

Update
No Update Available
Related News
60 Tahun berikutnya, kerja sama Tiongkok-Prancis akan terus berlanjut
Persahabatan kukuh - Pertukaran bersahabat Xi Jinping dan Aleksandar Vucic
Kisah Xi Jinping dengan Serbia
×