Saya petugas pemadam kebakaran (Damkar), Lu Qingwei. Pada tahun 2009, saya menjadi damkar di garis depan, sudah 12 tahun sejak itu. Dengan seragam warna biru, kami sering disapa masyarakat dengan gelar Sahabat Biru.
Latihan simulasi adalah salah satu materi pelatihan yang penting bagi seorang damkar. Kesamaptaan dan reaksi cepat merupakan potret kami sehari-hari. Alarm yang berbunyi berarti warga tengah dalam kesulitan dan bahaya, kami akan bergerak ke garis terdepan sesegera mungkin.
Pada 11 Oktober 2013, Kebakaran terjadi di Mall Xilongduo, Distrik Shijingshan, Beijing.
Aksi pemadaman kebakaran di sana adalah pengalaman yang tak terlupakan sejauh ini. Si jago merah berbakar selama 8 jam lebih baru dipadamkan, luas kebakaran mencapai 1.500 meter persegi. Saya tersesat dan terjebak dalam kebakaran, tidak tahu di mana rekan-rekannya, waktu itu saya sudah bersiap gugur, tapi syukurlah saya kembali dengan selamat.
Akan tetapi, dua rekan saya yang terhormat meninggal dunia.
Walaupun sewaktu-waktu kami dihadapkan pada bahaya,namun sebagai seorang damkar, ketika melihat mata rakyat yang penuh harapan untuk ditolong, saya selalu siap menerjunkan diri dalam perjuangan memadam kebakaran dengan mempertaruhkan nyawa.
Ada orang yang bertanya, apakah kau takut? Memang saya pernah takut, saya paling takut tidak bisa tepat waktu memberikan pertolongan sehingga mengakibatkan kerugian yang besar.
Sekarang saya mempunyai satu kesenangan lagi yaitu obrol dengan istri dan anak secara virtual pada waktu leluasa di sela-sela piket.
Selama 12 tahun, sebanyak 2000 kali berjuang di garis depan pertolongan.
Saya Lu Qingwei, seorang pemadam kebakaran yang bangga.
