Senin, 13 Januari 2025 12:33

Apa yang baru di tahun Ini dalam tradisi yang telah berlangsung selama 35 tahun?

Luar Negeri

“Hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dan menang bersama antara Tiongkok dan Afrika diharapkan dapat berkembang secara mendalam.” “Tiongkok berkomitmen untuk mendukung Afrika meningkatkan pembangunan kemampuan keamanannya.” “Tiongkok menentang intervensi dalam urusan intern negara-negara Afrika.” Demikian penilaian media-media setempat terhadap kunjungan Anggota Politbiro Komite Sentral PKT selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Afrika yang berakhir pada tanggal 11 Januari lalu.

Orang-orang yang mengenal diplomasi Tiongkok tahu bahwa setiap tahun, Menlu Tiongkok selalu melakukan kunjungan perdananya ke Afrika, dan tradisi ini telah berlangsung selama 35 tahun. Tahun ini 25 tahun berdirinya Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika, sekaligus tahun pertama pelaksanaan hasil KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika. Dalam latar belakang ini, kunjungan Menlu Tiongkok ke Namibia, Kongo (Brazzaville), Chad dan Nigeria di awal tahun ini tidak hanya memenuhi “Janji Tahun Baru” Tiongkok-Afrika, tapi juga mendorong pelaksanaan hasil KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika.

Dalam KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika yang diadakan pada September tahun lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengumumkan meningkatkan hubungan bilateral antara Tiongkok dan semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok menjadi hubungan strategis, dan status keseluruhan hubungan Tiongkok-Afrika menjadi komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Afrika segala cuaca di era baru. Sementara itu, pihak Tiongkok menganjurkan Tiongkok dan Afrika untuk bersama-sama membangun “enam modernisasi”, dan mendorong pelaksanaan “sepuluh aksi mitra”.

Dilihat secara keseluruhan, keamanan dan pembangunan adalah perhatian utama negara-negara Afrika dewasa ini. Dalam “sepuluh aksi mitra” Tiongkok tehadap Afrika, ada 6 hal yang berkaitan dengan topik pembangunan. Selama kunjungannya di Afrika kali ini, Menlu Tiongkok sekali lagi secara fokus membahas kerja sama keamanan dan pembangunan dengan Afrika. Misalnya, Tiongkok menyatakan akan dengan tegas mendukung orang Afrika menyelesaikan masalah Afrika dengan cara Afrika, serta membantu negara Afrika menghapuskan sumber ketidakamanan. Tiongkok bersedia menyinergikan keunggulan masing-masing dengan negara terkait, terus menggali potensi kerja sama di bidang-bidang baru termasuk energi bersih, tambang hijau dan keuangan, serta membantu Afrika menempuh jalan pembangunan hijau dan rendah karbon.

Tiongkok menepati janjinya dalam mendorong kerja sama Tiongkok-Afrika. Dalam Ekspo Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-7, area produk Afrika diperluas, dan telah mengumpulkan perusahaan ekspor produk pertanian dari belasan negara Afrika yang paling tidak maju. Sejak tanggal 1 Desember 2024, Tiongkok memberikan perlakuan tarif nol kepada item pajak 100% dari negara-negara paling tidak maju yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok termasuk 33 negara Afrika, dan menepati janjinya dalam KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika. Belum lama berselang, Tiongkok menandatangani persetujuan kerja sama ekonomi dan teknologi dengan Chad, Djibouti, Madagaskar dan Kongo (Brazzaville). Tiongkok telah berbagi peluang pembangunan dengan Afrika dengan aksi nyata.

Dalam 25 tahun terakhir ini, Tiongkok telah membantu Afrika membangun jalan raya sepanjang 100 ribu kilometer, jalan rel sepanjang 10 ribu kilometer, hampir seribu jembatan dan seratus pelabuhan, serta menciptakan banyak lowongan kerja untuk Afrika, berbagai bantuan Tiongkok telah menyejahterakan rakyat Afrika. Kini, Tiongkok dan Afrika adalah mitra baik yang maju bahu-membahu dalam perjalanan mengejar modernisasi. Dengan bimbingan cetak biru yang baru, di tahun yang baru, kerja sama Tiongkok-Afrika diharapkan dapat dipercepat untuk mendorong hasil KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika mencapai lebih banyak “panen awal”, mendorong solidaritas dan kebangkitan Selatan Global, serta menyumbangkan “kekuatan Tiongkok-Afrika” dengan populasi 2,8 miliar jiwa untuk memelihara perdamaian dan pembangunan dunia.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 185 Views

Update
No Update Available
Related News
Apa yang baru di tahun Ini dalam tradisi yang telah berlangsung selama 35 tahun?
Ekonomi sirkular miliki keajaiban
Presiden Xi Jinping berikan instruksi penting soal pekerjaan audit
×