Pada 14 Januari 2025, periode mudik Tahun Baru Imlek atau yang dikenal sebagai "Chunyun" resmi dimulai di Tiongkok. Ini bukan hanya menjadi periode mudik pertama setelah Tahun Baru Imlek berhasil masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia, tetapi juga menandai era baru mudik dengan libur panjang 8 hari selama Tahun Baru Imlek.
Selama periode 40 hari mudik, diperkirakan pergerakan penduduk antarwilayah akan mencapai rekor baru dengan total 9 miliar perjalanan. Perjalanan dengan kendaraan pribadi diperkirakan mencapai 7,2 miliar perjalanan, sementara volume penumpang kereta api dan pesawat terbang diprediksi masing-masing melebihi angka 510 juta dan 90 juta perjalanan, yang akan menjadi rekor sejarah baru. Angka-angka ini secara langsung membuktikan beberapa kemajuan pesat yang dicapai Tiongkok, yakni teknologi baru yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, peningkatan signifikan taraf hidup masyarakat, serta komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.
Di era teknologi yang berkembang pesat saat ini, mudik di Tiongkok tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit akibat "sulitnya mendapatkan tiket". Penerapan teknologi pintar telah memberikan kemudahan luar biasa, membuat perjalanan pulang kampung menjadi lebih nyaman dan mudah. Layanan seperti tiket elektronik, akses masuk dengan pemindai wajah, dan navigasi pintar yang diperkenalkan oleh sektor kereta api sangat meningkatkan kenyamanan penumpang. Kini, dengan hanya menggunakan ponsel, penumpang dapat menyelesaikan proses pembelian tiket, pemeriksaan tiket, hingga pencarian informasi, hal ini mengurangi waktu antre dan menghilangkan kekhawatiran selama mudik.
Di sektor penerbangan, check-in mandiri, pengurusan bagasi, hingga pemeriksaan keamanan yang dilengkapi dengan teknologi pintar telah membuat pelayanan di bandara menjadi lebih efisien dan nyaman. Penggunaan drone untuk inspeksi, analisis big data, dan teknologi lainnya telah meningkatkan keamanan serta ketepatan waktu penerbangan, dan menjadikan perjalanan udara lebih aman. Di sisi lainnya, navigasi pintar memungkinkan pengemudi yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time, merencanakan rute secara rasional sehingga tidak terjebak macet. Selain itu, keberadaan stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik dan sistem bantu mengemudi pintar membuat perjalanan mandiri lebih ramah lingkungan dan aman.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan pendapatan masyarakat Tiongkok, destinasi perjalanan menjadi lebih beragam. Data penerbangan menunjukkan bahwa rute tradisional yang populer di wilayah-wilayah seperti Beijing-Tianjin-Hebei, Delta Sungai Yangtze, Guangdong-Hong Kong-Makau, dan Chengdu-Chongqing tetap menjadi jalur utama selama mudik. Di camping itu, data pemesanan tiket menunjukkan peningkatan signifikan jumlah wisatawan ke destinasi "wisata salju" di kota-kota bagian utara Tiongkok seperti Harbin, Changchun, dan Urumqi. Destinasi "wisata hangat" di selatan Tiongkok seperti Pulau Hainan juga mengalami peningkatan. Dengan perubahan pola konsumsi, kebutuhan masyarakat terhadap layanan selama mudik menjadi lebih beragam. Aneka produk wisata unik dan kegiatan perayaan budaya yang diperkenalkan di berbagai daerah berhasil menarik minat wisatawan, sekaligus mendorong perkembangan ekonomi lokal.
Untuk memastikan kelancaran mudik, pemerintah Tiongkok meningkatkan perhatian dan investasi dalam perbaikan kesejahteraan masyarakat selama periode mudik. Selama mudik, pemerintah menyediakan berbagai layanan kemudahan, seperti mendirikan stasiun transportasi sementara, menambah frekuensi keberangkatan bus, dan menyediakan layanan sukarela untuk kenyamanan penumpang. Kereta api tradisional yang dulunya penuh sesak kini telah menjadi catatan sejarah. Sebagai penggantinya adalah kereta berkecepatan tinggi dan ruang tunggu yang luas serta nyaman. Khusus kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan anak-anak, pemerintah memberikan perhatian dan bantuan ekstra, menjadikan perjalanan mudik terasa lebih hangat.
Selain itu, pemerintah Tiongkok memperkuat pengawasan terhadap harga pasar selama periode mudik Tahun Baru Imlek, dengan menindak tegas praktik kenaikan harga tiket yang tidak wajar, untuk melindungi hak dan kepentingan penumpang. Langkah-langkah ini menjadikan periode mudik di Tiongkok menjadi lebih teratur, dan memberikan rasa aman serta kepuasan bagi para pelancong.
Periode mudik Tahun Baru Imlek bukan hanya pergerakan massal warga, tapi juga menjadi cerminan perkembangan ekonomi dan sosial Tiongkok dalam puluhan tahun terakhir. Dengan peningkatan taraf hidup, konsumsi masyarakat menjadi lebih beragam, dan layanan publik menjadi lebih baik karena kepedulian pemerintah. Indonesia sebagai negara populasi besar dengan potensi perkembangan ekonomi yang luar biasa, dapat memetik pengalaman Tiongkok dalam mengatur perjalanan warga selama periode mudik, sehingga mudik tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit bagi warga.