Kamis, 13 Pebruari 2025 10:13

Bagaimana memanfaatkan “Pedang Bermata Dua” AI dengan Baik? KTT Global kali Ini patut diperhatikan

Luar Negeri

Di seluruh dunia, topik terhangat dan terkini saat ini tidak lain adalah kecerdasan buatan AI.

Bulan lalu, peluncuran model besar DeepSeek-R1 dari perusahaan rintisan Tiongkok sempat mengejutkan dunia industri, dan menimbulkan kegemparan besar di pasar Wall Street.

Dalam beberapa hari terakhir, berbagai negara terus meningkatkan fokus mereka pada teknologi kecerdasan buatan. Amerika Serikat (AS) menggembar-gemborkan proyek "Stargatenya", Prancis dan Uni Eropa (UE) juga mengumumkan akan menginvestasikan dana lebih dari 100 miliar Euro untuk mendukung perkembangan industri kecerdasan buatan.

Dalam latar belakang ini, KTT Aksi Kecerdasan Buatan yang diadakan di Paris Prancis baru-baru ini menarik perhatian global. Para pemimpin atau perwakilan tingkat tinggi dari lebih dari 30 negara dan penanggung-jawab organisasi internasional menghadiri konferensi tersebut.

Selama dua hari, mereka membahas solusi kecerdasan buatan untuk melayani berbagai bidang, membahas pembentukan ekosistem kecerdasan buatan yang tangguh dan terbuka, serta membahas tata kelola kecerdasan buatan global. 61 negara penandatangan termasuk Prancis, Tiongkok, dan India bersama-sama mengeluarkan “Pernyataan tentang Pengembangan Kecerdasan Buatan yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Manusia dan Bumi”, serta berkomitmen untuk mengembangkan teknologi tersebut secara “terbuka, inklusif, dan etis”.

Tata kelola kecerdasan buatan global sangat penting. Dalam pidatonya di depan KTT kali ini, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zhang Guoqing selaku utusan khusus Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan bahwa Tiongkok berpartisipasi dalam tata kelola kecerdasan buatan global dengan sikap yang bertanggung jawab, dan menyambut kedatangan semua pihak di Tiongkok untuk menhadiri Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia 2025.

Ada media asing yang berkomentar bahwa kehadiran delegasi tingkat tinggi Tiongkok dalam KTT kali ini menunjukkan niat positif Beijing untuk meningkatkan tata kelola kecerdasan buatan global, dan mendorong perumusan norma dan standar yang relevan.

Sebagai kekuatan baru dalam teknologi kecerdasan buatan, Tiongkok adalah salah satu negara pertama yang mengimbau untuk memperhatikan pengembangan kecerdasan buatan dan meningkatkan tata kelola global.

Meninjau kembali sejarah perkembangan manusia, setiap terobosan besar dalam eksplorasi ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi semuanya tak terpisahkan dari pertukaran dan kerja sama internasional.

Namun, saat ini ada tanda-tanda negatif di bidang kecerdasan buatan, beberapa negara Barat mencoba memanfaatkan kecerdasan buatan sebagai alat untuk mempertahankan hegemoninya, mulai dari mengendalikan ekspor chip terkait kecerdasan buatan, sampai melarang produk-produk model besar canggih dari negara lain, hingga menolak untuk menandatangani Pernyataan Konferensi Tingkat Tinggi Aksi Kecerdasan Buatan Paris.

Tindakan-tindakan tersebut bertentangan dengan semangat inovasi iptek, tidak kondusif bagi perkembangan iptek dunia, dan pasti akan menghambat kemajuan dirinya sendiri.

Sebaliknya, pemerintah Tiongkok berpendirian mengembangkan iptek yang inklusif, dan bersedia berbagi pengalamannya dengan dunia. Model kecerdasan buatan Tiongkok DeepSeek mengadopsi model sumber terbuka. Hal ini sesuai dengan tren zaman.

Siap atau tidaknya manusia, gelombang teknologi kecerdasan buatan akan segera datang. Ia adalah “pedang bermata dua” yang dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan tata kelola sosial dan menjaga keamanan internasional, sekaligus dapat menjadi sumber yang mengancam kesetaraan dan keadilan, serta membahayakan perdamaian dan stabilitas.

Bagaimana memanfaatkan "pedang bermata dua" ini dengan baik? Ini adalah masalah umum yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia. "Inisiatif Tata Kelola Kecerdasan Buatan Global" yang dikemukakan Tiongkok telah memberikan solusi Tiongkok untuk menjawab pertanyaan ini, dan yang patut untuk didengar, dipikirkan, dan dtanggapi dunia.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 248 Views

Update
No Update Available
Related News
Momen Xi Jinping di Dua Sesi: Kebudayaan Tionghoa digemari oleh masyarakat internasional
Hal-hal besar negara di komunitas kecil
Sidang ke-3 MPPR ke-14 adakan rapat penutupan
×