Dalam musyawarah Delegasi Jiangsu di “Dua Sesi 2025” tanggal 5 Maret lalu, Wakil KRN dari Perusahaan Grup Seni Pertunjukan Jiangsu, Ke Jun menceritakan pengalamannya kepada Presiden Xi Jinping dalam menjaga integritas dan berinovasi untuk mendapatkan kembali kejayaan opera tradisional. Xi Jinping mengakui bahwa drama “Paviliun Peony” versi remaja memang digemari oleh kaum muda, baik dari panggung, kostum maupun perannya pun sangat indah.
Selama beberapa tahun belakangan ini, drama “Paviliun Peony” versi remaja telah ditampilkan di berbagai kota di Tiongkok, serta banyak negara di Asia, Amerika, dan Eropa. Suatu kali, ketika pertunjukkan ini berakhir, para penonton berdiri dan bertepuk tangan hingga 20 menit lamanya. Opera Kunqu yang bersejarah panjang kini mekar kembali, membuat orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda dapat berkomunikasi, berbagi perasaan dan berintegrasi, inilah kartu nama yang menarik bagi kebudayaan Tionghoa untuk go international.
Ke Jun memberitahu Presiden Xi, tahun 2016 menandai peringatan 400 tahun meninggalnya Tang Xianzu dan Shakespeare, para seniman Tiongkok dan Inggris bersama menciptakan “Seminar Tang dan Shakespeare”, melalui pertunjukan karya klasik dua dramawan terkenal Tiongkok-Inggris, menunjukkan cara pertukaran antar peradaban yang saling menghargai dan berbagi keindahan satu sama lain, pertunjukan ini sangat diminati oleh penonton di luar negeri.
Xi Jinping menyatakan setuju, dan mengenang kembali kisahnya di masa lalu, “Ketika saya bekerja di Provinsi Zhejiang, saya pernah mendorong pertukaran bersahabat antara kota Hangzhou dan Verona, Italia yang terkenal sebagai dua ‘Kota Cinta’. Kota Hangzhou memiliki ‘Kisah Cinta Liang Shanbo dan Zhu Yingtai’ (Sampek Engtay) dan ‘Legenda Ular Putih’, sedangkan kota Verona memiliki ‘Kisah Romeo dan Juliet’.”
Dengan budaya cintanya, Hangzhou dan Verona telah mengadakan berbagai macam kegiatan pertukaran kebudayaan. Misalnya, membuka jalur bus umum cinta “Bus Tiongkok-Italia 1314”, mengadakan “Pekan Budaya Cinta” dan “Pameran Pertukaran antara Hangzhou Tiongkok dan Verona Italia”, terus mendorong saling pembelajaran, serta kerja sama dan pertukaran di berbagai bidang antar kedua kota.
Pada musim semi tahun ini, Film “Ne Zha 2” ditayangkan di seluruh dunia.
“Kapan Film ‘Ne Zha 2’ ditayangkan di Argentina?” pertanyaan dari wartawan Argentina dalam kegiatan kelompok terbuka delegasi Sichuan pada Dua Sesi tanggal 7 Maret lalu telah menyampaikan harapan banyak orang.
Di Amerika Utara, jadwal penayangan film “Ne Zha 2” pada minggu pertama sudah menerobos 700 bioskop, menciptakan rekor baru penayangan film Mandarin di AS selama 20 tahun ini. Tiket untuk Layar IMAX di bioskop-bioksop LA dan San Francisco terjual habis hanya dalam satu detik. Selama pratinjau di Australia, rata-rata tingkat keterisian bioskop di Australia mencapai 82,5 persen, angka ini mencapai 88,6 persen di Selandia Baru. Terhitung sampai tanggal 9 Maret lalu, penjualan box office global film “Ne Zha 2” (termasuk pra-penjualan dan penjualan di luar negeri) telah menerobos 14,88 miliar Yuan, menduduki peringkat keenam di peringkat box office film-film global dalam sejarah.
Sebelumnya, games 3A buatan Tiongkok “Black Myth: Wukong” pun membuat masyarakat di luar negeri merasakan keanekaragaman dan keindahan budaya Tiongkok melalui estetika Timur yang indah, mitos Tiongkok yang luar biasa, dan pengalaman permainan yang mengasyikkan.
Presiden Xi menekankan, “Hendaknya mendorong kebudayaan Tionghoa tersebar di luar negeri, dengan budaya menyampaikan suara, dengan budaya menginspirasi orang, hendaknya menguraikan dan memperkenalkan lebih banyak kebudayaan unggul yang berciri khas Tiongkok kepada dunia, yang mencerminkan semangat Tiongkok dan mengandung kecerdasan Tiongkok.”
