Jumat, 27 Juni 2025 09:44

Mengapa "perlu pelihara hubungan erat dengan Tiongkok"

Luar Negeri

Selama bertahun-tahun, Davos Musim Panas terus menyuntikkan dinamika bagi Forum Ekonomi Dunia. Forum Davos Musim Panas yang diselenggarakan di Tianjin, Tiongkok, dari tanggal 24-26 Juni, berhasil menarik hampir 1.800 tamu dari sekitar 90 negara dan wilayah, menjadikannya partisipasi terbesar dalam waktu beberapa tahun terakhir. Konferensi tahunan tersebut juga mencakup hampir 200 kegiatan sub-forum, bersama-sama menyuarakan semangat kerja sama dan keterbukaan.

Saat ini, lanskap ekonomi dan perdagangan internasional sedang mengalami perubahan mendalam. Meningkatnya unilateralisme dan proteksionisme, serta eskalasi konflik geopolitik, membuat ekonomi dunia menghadapi dampak ganda dari "tarif dan perang." Di tengah perubahan ini, kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional semakin membutuhkan tindakan konstruktif. Tiongkok mengajukan tiga buah saran utama: menyelesaikan perbedaan melalui konsultasi setara, menjaga kepentingan bersama melalui kerja sama saling menguntungkan, dan mencapai kemajuan bersama dengan memperluas pertumbuhan. Pandangan ini mendapat resonansi kuat dari para peserta. Mereka berpendapat bahwa "solusi Tiongkok" tidak hanya mencerminkan tren integrasi ekonomi global, tetapi juga menunjukkan komitmen Tiongkok untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam memperbesar “kue pembangunan” dan bersama-sama berbagi hasilnya.

Selain gagasan, tindakan nyata juga diperlukan. "Tiongkok memiliki pasar konsumen yang besar dan dinamis", "basis industri yang kuat", "inovasi setiap hari dengan perkembangan pesat industrinya dan teknologi barunya," serta "lingkungan bisnis yang terus membaik" — para peserta forum sepakat bahwa di tengah situasi internasional yang penuh tantangan, Tiongkok akan memberikan dorongan baru bagi ekonomi global dan perkembangan perusahaan multinasional.

Saat ini, pasar Tiongkok terus diperbesar dan kualitasnya juga ditingkatkan, sehingga menciptakan ruang pertumbuhan baru bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional. Dengan konsumsi hampir 50 triliun yuan per tahun, investasi lebih dari 50 triliun yuan, dan impor melebihi 20 triliun yuan — "piringan" ini terus membesar.

Energi baru pembangunan yang diciptakan Tiongkok juga berasal dari inovasi yang terus-menerus. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok seperti "Enam Naga Kecil Hangzhou" semakin populer di dunia internasional, membuat dunia semakin berminat bagi ekosistem inovasi Tiongkok. Para personel litbang Tiongkok telah menempati peringkat pertama dunia dalam “full-time equivalent” (FTE) selama bertahun-tahun, membentuk sistem disiplin ilmu yang paling lengkap dan sistem talenta terbesar di dunia. Faktor-faktor krusial ini menarik sumber daya inovasi global dan menyatukan kekuatan inovasi.

Dengan pertumbuhan eksplosif model AI berskala besar, "AI" menjadi kata kunci dalam Forum Davos. Para pelaku industri yakin bahwa penerapan teknologi terkait dalam pengembangan material baru dapat meningkatkan efisiensi 100 hingga 1.000 kali lipat. Dan Tiongkok adalah pemain kunci dalam transformasi tersebut. Meng Liang, Ketua Qualcomm Tiongkok, menyatakan bahwa “AI on-device” akan menjadi "jalur baru" bagi perusahaan Tiongkok untuk bersaing di kancah global. "Di masa depan, Qualcomm akan bekerja sama dengan mitra Tiongkok untuk mengembangkan “smartphone”, komputer pintar, kacamata AI, dan perangkat lainnya, serta mendorong penggunaannya secara luas di Tiongkok dan dunia," ujarnya.

Baru-baru ini, sejumlah lembaga internasional seperti Goldman Sachs dan JP Morgan telah menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2025. Dalam lima bulan pertama tahun ini, Tiongkok mencatat pendirian sebanyak 24.018 perusahaan investasi asing, meningkat 10,4% secara tahunan. Perusahaan multinasional dengan tindakan menunjukkan, baik di masa lalu maupun sekarang, mereka ingin menjadi mitra Tiongkok. Seperti yang dikatakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dalam forum, "Kita perlu memelihara hubungan erat dengan Tiongkok."

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 110 Views

Update
No Update Available
Related News
Mengapa "perlu pelihara hubungan erat dengan Tiongkok"
Inisiatif tata kelola AI global: Kompas jalan menuju peradaban digital
Bertolak dari kenangan pahit sejarah, bagaimana kita berwawasan ke masa depan
×