Surat balasan yang menyentuh hati, penghormatan yang mengharukan keluarga para penyintas Lisbon Maru, dikirimkan Presiden Xi pada tahun 2022. Presiden Xi Jinping membalas surat tersebut kepada keluarga para penyintas Lisbon Maru, dengan mencatat bahwa kisah mengharukan para nelayan di Zhoushan, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, yang dengan berani menyelamatkan tawanan perang Inggris di atas kapal Lisbon Maru pada tahun 1942, merupakan kesaksian penting atas perjuangan bersama antara Tiongkok dan Inggris sebagai sekutu melawan agresi Fasis selama Perang Dunia II, dan sebuah contoh bersejarah dari persahabatan erat yang terjalin antara kedua bangsa.
Tahun ini, saat memperingati 80 tahun kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia, kisah bersejarah persahabatan Tiongkok-Inggris ini berlanjut di Pulau Dongji di Zhoushan, Propinsi Zhejiang.
Dennis Morley adalah penyintas terakhir Lisbon Maru. Keinginan terbesarnya adalah membangun monumen untuk para nelayan Tiongkok yang berani. Ia mengatakan mereka adalah pahlawan sejati, tanpa mereka, ia tidak akan selamat. Pada Mei 2022, putrinya Bapak Morley, Denise Winnie, menulis surat kepada Presiden Xi Jinping.
Pada Agustus 2022, Xi Jinping membalas surat tersebut kepada keluarga para penyintas Lisbon Maru.
"Saya pernah bekerja di Zhejiang dan telah mengunjungi Zhoushan berkali-kali. Saya sangat familiar dengan sejarah ini dan sangat tersentuh. Saya secara khusus menceritakan kisah ini saat berkunjung ke Inggris pada tahun 2015. Masyarakat Zhoushan selalu mengingat dan menghargai sejarah ini. Mereka telah membangun aula peringatan untuk penyelamatan Lisbon Maru dan sebuah prasasti batu untuk memperingati lokasi penyelamatan tahanan Inggris oleh nelayan Dongji. Mengenai usulan Anda untuk membangun monumen peringatan untuk penyelamatan Lisbon Maru di Zhoushan, saya telah menginstruksikan departemen terkait untuk mempelajarinya."
Denise Viney amat terharu hingga mata berlinang air mata setelah menerima surat balasan dari Presiden Xi. "Presiden Xi mengatakan akan mempelajari masalah ini dengan saksama, dia benar-benar menunaikan janjinya. Monumen ini telah dibangun, dan saya sangat berterima kasih kepadanya," ujarnya.
Tindakan heroik ini patut dikenang, persahabatan antara kedua negara juga perlu diwariskan. Kisah-kisah baru pun akan terus ditulis.