Rabu, 01 Mei 2024 14:48

Rangkaian lawatan resmi Presiden Xi ke Eropa mengundang perhatian sedunia

Luar Negeri

Atas undangan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Serbia Aleksandar Vucic, dan Perdana Menteri Hongaria Victor Orbhan, Presiden Tiongkok Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke negara-negara tersebut mulai tanggal 5 hingga 10 Mei mendatang.

Ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan Presiden Xi Jinping ke luar negeri pada tahun ini, dan merupakan kunjungan kenegaraan yang ketiga kalinya ke Prancis, kunjungan kenegaraan kedua kalinya ke Serbia dan kunjungan kenegaraan perdana ke Hongaria. Lawatan tersebut diyakini akan meningkatkan kepercayaan politik, mendorong kerja sama pragmatis dan memperdalam persahabatan tradisional antara satu sama lain, dan bakal mengundang perhatian sedunia.

Harta Karun yang Berharga –“mendorong hubungan Tiongkok-Prancis terus mengdahului zaman”

Tahun 1688, buku klasik Study Guide of The Analects atau Panduan Analekta Konghucu versi bahasa Prancis resmi dipublikasikan. Buku klasik yang berdekorasi khas zaman pencerahan enlight enment tersebut, kini hanya tersimpan dua jilid di dunia.

Bulan Maret tahun 2019, ketika Presiden Xi Jinping berkunjung ke Prancis, Presiden Macron memberikan salah satu dari dua jilid buku itu kepada Presiden Xi sebagai hadiah nasional.

Sebagai kitab budaya klasik Tiongkok, Analekta Konghucu atau Lunyu dalam bahasa Mandarin jauh pada abad ke-17 sudah tersebar ke Eropa. Bitab Study Guide of The Analects, karya penerjemahan François Bernier, seolah telah membuka sebuah pintu pikiran di benua Eropa, dan memicu resonansi yang terus menggema di benua Eropa.

Presiden Macron menuturkan bahwa “pikiran Konfusius telah secara mendalam mempengaruhi Voltaire, dan memberikan ilham berharga bagi Gerakan Pencerahan Prancis.”

Presiden Xi Jinping dengan teliti menerima buku tersebut sembari mengatakan, “Ini adalah sebuah hadiah yang sangat berharga, akan kami simpan dengan sebaik-baiknya.”

Pada hari yang sama di Nice, kedua kepala negara dengan senang hati mengenang kembali sejarah persahabatan Tiongkok-Prancis. Presiden Xi mengatakan, “Antara rakyat kedua negara terjalin persahabatan yang istimewa, dan ini adalah sebuah harta yang sangat berharga, yang seharusnya diwarisi dan dikembangkan dengan baik, agar hubungan Tiongkok-Prancis terus mendahului zaman.”

Komitmen Tulus dan Serius—“Persahabatan Sejati Tiongkok-Serbia Bercahaya di Era Baru”

Sebagai proyek penting dalam kerangka “Sabuk dan Jalan” atau BRI yang dibangun bersama oleh Tiongkok dan negara-negara Eropa Timur dan Tengah, jalur kereta api Hongaria-Serbia dengan jarak tempuhnya sekitar 350 km itu akan menghubungkan Beograd, ibu kota Serbia dengan Budapest, ibu kota Hongaria. Di antaranya, jalur yang melintasi wilayah Serbia sepanjang 183 km.

“Jalur yang sepanjang 180 km itu, meskipun tidak sepanjang jalur kereta api yang ada di Tiongkok, namun merupakan sebuah mega proyek di Serbia. Kami sangat menantikan konstruksi jalur di Hongaria dapat diselesaikan pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026 untuk menyambungkan Beograd, Budapest dan Wina. Ini pasti akan menjadi permulaan yang luar biasa.” Berbicara kereta Hongaria-Serbia, Presiden Vucic penuh dengan harapan.

Bagi rakyat Serbia, “permulaan luar biasa” yang dibawa oleh Tiongkok jauh lebih banyak.

Pabrik Baja Smederevo dulu merupakan kebanggaan Serbia, hampir separo penduduk kota ini berhubungan dengan pabrik baja ini. Namun, sesudah memasuki abad ke-21, pabrik baja ini mengalami kemunduran bahkan di ambang kebangkrutan. Pada bulan April 2016, Grup HBIS Tiongkok menginvestasikan 46 juta Euro ke Pabrik Baja Smederevo dan mendirikan Perusahaan Baja Smederevo HBIS Serbia. Grup HBIS berkomitmen, seorang pun dari 5.000 karyawan pabrik tersebut tidak akan di-PHK.

Dua bulan kemudian, Presiden Xi Jinping berkunjung ke Serbia dam secara khusus mendatangi pabrik tersebut.

“Kami tidak perlu menyombongkan diri, namun hanya perlu berkomitmen secara tulus dan serius.” Xi Jinping menyatakan, “Orang Tiongkok bilang, jika berkata harus bertindak, jika bertindak harus berhasil. Dengan kata lain, setiap janji harus kami penuhi. Kami berjanji untuk menyediakan teknologi, manajemen, dan perlengkapan canggih, akan berusaha memperluas pasar, memperbaiki lapangan kerja dan lingkungannya, serta memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.”

Suatu Prakarsa yang Mengubah Dunia

“Terus menulis babak baru hubungan kerja sama bersahabat Tiongkok-Hongaria”

Sebagai negara penting di kawasan Eropa Timur dan Tengah, Hongaria merupakan mitra kerja sama penting bagi Tiongkok untuk mendorong pembangunan Sabuk dan Jalan serta kerja sama Tiongkok dengan kawasan Eropa Timur dan Tengah.

Pada Oktober 2023, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbhan untuk ketiga kalinya menghadiri Forum KTT Ke-3 Kerja Sama Internasional Sabuk dan Jalan. Xi Jinping menyatakan apresiasi atas kehadirannya. “Ini memperlihatkan sikap Anda yang dengan tegas mendukung pembangunan ‘Sabuk dan Jalan’”. Orbhan menjawab sambil tersenyum: "Saya mendukung inisiatif Anda sejak awal. Saya yakin bahwa inisiatif ini dapat mengubah dunia, mengubah perekonomian dunia, dan juga dapat membawa kesejahteraan kepada lebih banyak orang.”

Pada Maret tahun ini, Tiongkok secara resmi memperlakukan kebijakan bebas visa terhadap 6 negara, termasuk Hongaria. Hongaria juga segera merespons dengan cepat dan menerapkan pengaturan fasilitasi visa untuk Tiongkok. Mulai dari April lalu, setiap minggu dioperasikan sebanyak 13 penerbangan bolak-balik antara Budapest dan empat kota Tiongkok, antara lain, Beijing, Shanghai, Chongqing dan Ningbo.

Lawatan resmi Presiden Xi Jinping ke tiga negara Eropa memiliki makna mendalam.

Ke depannya, situasi internasional sedang mengalami perubahan besar, dan lebih banyak “jembatan” perlu dibangun antara Tiongkok dan Eropa. Kunjungan Presiden Xi Jinping ke Eropa akan mempersatukan konsensus dan kekuatan untuk mendorong perdamaian, stabilitas dan kemakmuran dunia, memberikan lebih banyak stabilitas dan kepastian bagi dunia yang bergejolak, dan memberikan lebih banyak daya penggerak bagi pembangunan global.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 253 Views

Update
No Update Available
Related News
Catatan perjalanan Xi Jinping di Eropa pada tahun 2024
Menelusuri pengalaman Fujian dalam penerapan konsep pangan makro
Jiao Yulu: Teladan Kedisiplinan
×