Kamis, 25 Juli 2024 12:58

Kisah Xi Jinping dengan olimpiade

Olahraga

“Olahraga Olimpiade membawa harapan indah manusia terhadap perdamaian, solidaritas dan kemajuan.” Selama satu dekade ini, Presiden Xi Jinping mendorong pertukaran dan persahabatan antar negara dan masyarakat dengan olahraga, semaksimal mungkin mendukung perkembangan usaha Olimpiade, dan terus mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Tanggal 26 Juli mendatang waktu setempat, Olimpiade Musim Panas ke-33 akan dibuka di Paris, Prancis. Menjelang pembukaan Olimpiade Paris, marilah kita bersama-sama memahami tekad Presiden Xi Jinping untuk memimpin Tiongkok mendukung dan mendorong perkembangan Olimpiade.

Tanggal 31 Juli tahun 2015, Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dalam sidang pleno ke-128 IOC mengumumkan bahwa Beijing dan kota Zhangjiakou menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin tahun 2022.

Di bawah bimbingan dan perencanaan langsung Presiden Xi, pesta Olimpiade Musim Dingin yang sederhana, aman dan meriah telah sukses terselenggara, tidak hanya menyediakan sebuah ajang bagi para atlet olahraga es dan salju dari berbagai negara dan daerah di dunia untuk unjuk diri dan melampaui diri sendiri, namun juga memberi keyakinan dan kekuatan kuat kepada dunia yang terjebak dalam pandemi.

“Semua pencapaian peradaban manusia patut dinikmati dan dibagikan bersama dengan seluruh umat manusia.” Perkataan Presiden Xi tersebut menyampaikan penghormatan setara terhadap peradaban lainnya, dan mencerminkan intisari semangat Olimpiade yang saling memahami, bersahabat dan bersolidaritas.

Hasil dari kompetisi memang penting, namun proses terkadang lebih penting dari hasil. Xi Jinping berkali-kali menjenguk para atlet, dan mendorong para atlet berupaya untuk meraih medali terbaik tidak hanya dalam kompetisi, tapi juga dalam moral dan langgam mereka.

“Kami tidak menilai keberhasilan atlet hanya dari prestasi, namun seorang atlet juga harus berani untuk meraih medali emas,” “jika mereka berani mengalahkan diri sendiri dan melampaui diri, meskipun gagal meraih medali emas dan medali lainnya, ia juga patut dipuji dan dihargai.”

Pesan yang disampaikan oleh Presiden Xi Jinping 8 tahun lalu saat mengadakan pertemuan dengan para anggota kontingen Tiongkok yang berpartisipasi dalam Olimpiade Rio tersebut secara mendalam menjelaskan hubungan dialektis semangat Olimpiade yang tidak hanya mengejar “lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih kuat”, tapi juga memprakarsai “yang penting adalah berpartisipasi”.

Di sela-sela kunjungannya ke Swiss pada bulan Januari tahun 2017, Presiden Xi Jinping secara khusus berkunjung ke Museum Olimpiade Internasional yang terletak di Lausanne dengan didampingi oleh Ketua IOC Bach.

“Meskipun Piagam Olimpiade dengan tegas menetapkan bahwa hanya juara Olimpiadelah yang berkualifikasi memperoleh medali emas, namun di bidang upaya mendorong Olimpiade, Presiden Xi Jinping berkualifikasi penuh untuk dianggap sebagai juara,” inilah pujian Bach terhadap Presiden Xi.

Seusai kunjungan tersebut, Presiden Xi Jinping menulis pesannya dalam bahasa Mandarin, “Mengembangkan semangat Olimpiade serta mendorong perdamaian dan pembangunan”. Pesan Presiden Xi Jinping tersebut telah menunjukkan harapan bersama rakyat sedunia, sekaligus mencerminkan tanggung jawab Tiongkok sebagai negara besar untuk mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia. Hal tersebut tidak hanya sebuah sikap, terlebih adalah sebuah rencana aksi.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 528 Views

Update
No Update Available
Related News
“Tanah Air dan rakyat bangga pada kalian”
CMG akan perdalam kerja sama dengan La Liga Spanyol
Kisah Xi Jinping dengan olimpiade
×