Dari tanggal 13 hingga 23 November 2024, Presiden RRT Xi Jinping diundang ke Peru untuk menghadiri Pertemuan Informal Pemimpin Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) ke-31 dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Peru, kemudian ke Brasil untuk menghadiri KTT ke-19 Kelompok 20 Negara (G20) dan mengadakan kunjungan kenegaraan ke Brasil.
Di akhir perjalanan, Anggota Politbiro Komite Sentral Parta Komunis Tiongkok(PKT)yang juga Menteri Luar Negeri Wang Yi memperkenalkan hasil-hasil kunjungan tersebut kepada wartawan pendamping.
1. Memimpin Perjalanan Baru Keterbukaan dan Kerja Sama Asia-Pasifik
Wang Yi mengatakan, selama 35 tahun sejak dibentukanya, APEC telah mendorong pembangunan dan integrasi kawasan Asia-Pasifik dan membantunya menjadi sektor paling dinamis dalam perekonomian global dan mesin pertumbuhan utama. Pada saat yang sama, dunia telah memasuki periode baru yang penuh gejolak dan perubahan, dengan meluasnya unilateralisme dan proteksionisme, kerja sama Asia-Pasifik juga menghadapi tantangan berat yang akan menyebabkan kemunduran jika gagal mencapai kemajuan.
Bertolak dari situasi keseluruhan untuk mendorong kerja sama Asia-Pasifik, Tiongkok mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah pertemuan APEC 2026, yang didukung dengan suara bulat oleh semua pihak dan para pemimpin. Hal ini sepenuhnya menunjukkan inisiatif dan tanggung jawab historis Tiongkok, dan juga mencerminkan kepercayaan dan harapan yang tinggi terhadap Tiongkok oleh semua pihak. Tiongkok akan terus bergandengan tangan dengan mitra-mitra regional, berpegang pada multilateralisme sejati dan regionalisme terbuka, serta bersama-sama membangun “3 dekade emas” pembangunan Asia-Pasifik berikutnya.
2. Mendorong reformasi tata kelola global
Presiden Xi Jinping selalu mementingkan isu-isu pembangunan. Pada KTT G20 Hangzhou tahun 2016, untuk pertama kalinya beliau menempatkan isu-isu pembangunan sebagai pusat koordinasi kebijakan makroekonomi, dan sejak itu ia mengusulkan inisiatif-inisiatif pembangunan global.
3.Membangun percontohan baru kerjasama yang saling menguntungkan
Wang Yi mengatakan,Peru dan Tiongkok sama-sama merupakan peradaban kuno dan merupakan “tetangga” satu sama lain di sisi lain Pasifik. Kedua negara memiliki ikatan budaya dan ekonomi yang sangat erat. Kerja sama perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam proyek-proyek besar di Peru telah secara efektif mendorong pembangunan ekonomi dan sosial Peru, dan persahabatan dengan Tiongkok telah menjadi konsensus terluas yang melampaui semua partai dan kelas politik di Peru.
Hal yang paling menarik dari kunjungan ini adalah kedua kepala negara bersama-sama menghadiri upacara pembukaan Pelabuhan Chancay melalui video. Sebagai proyek besar pembangunan bersama "Belt and Road" berkualitas tinggi Tiongkok-Peru, Pelabuhan Chancay adalah pelabuhan cerdas dan pelabuhan ramah lingkungan pertama di Amerika Selatan.
4. Membuka babak baru komunitas senasib Tiongkok dan Peru
Wang Yi mengatakan, sebagai negara terbesar di Amerika Latin, Brasil adalah negara pertama di dunia yang menjalin kemitraan strategis dengan Tiongkok, pun negara Amerika Latin pertama yang menjalin kemitraan strategis komprehensif dengan Tiongkok.
Wang Yi mengatakan bahwa Tiongkok dan Brasil mengumumkan pembentukan komunitas senasib dan melakukan sinergi antara inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" denganstrategi pembangunan Brasil yang sesuai dengan harapan bersama kedua bangsa, juga akan membantu kedua negara mempercepat modernisasi masing-masing.
5. Memperluas situasi baru bagi kemitraan global
Wang Yi mengatakan, serangkaian pertemuan bilateral maupun multilateral selama kunjungan ini telah mengkonsolidasikan dan memperluas kemitraan global. Ini adalah salah satu ciri utama kunjungan luar negeri Presiden Xi Jinping dalam beberapa tahun terakhir. Kali ini dari Lima hingga Rio de Janeiro, Presiden Xi Jinping bekerja tanpa lelah untuk mengadakan lebih dari 10 pertemuan bilateral. Hal ini tidak hanya mengkonsolidasikan dan memperkuat persatuan dengan negara-negara dari selatan, tapi juga mensabilkan hubungan dengan negara-negara baru, lingkaran pertemanan Tiongkok menjadi lebih stabil dan besar.
Di antaranya, yang paling menarik perhatian internasional adalah KTT antara kepala negara Tiongkok dan Amerika Serikat di Lima. Dalam KTT tersebut, kedua kepala negara menekankan betapa pentingnya hubungan Tiongkok-AS dan menunjukkan bahwa perkembangan stabil hubungan Tiongkok-AS berkaitan dengan tidak hanya kedua bangsa, tetapi juga masa depan dan nasib umat manusia.
6. Memperkenalkan prospek Tiongkok yang cerah kepada dunia
Wang Yi mengatakan,dalam kunjungan ini Presiden Xi Jinping secara resmi menjelaskan semangat Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral PKT ke-20 melalui berbagai bentuk seperti pertemuan, pidato publik, pidato tertulis, dan artikel yang disertai nama penulis, serta mempromosikan kemajuan Tiongkok dengan jelas kepada dunia.
Pada akhirnya Wang Yi mengatakan, perjalanan Presiden Xi Jinping ke Amerika Latin kali ini mencapai sukses penuh, tidak hanya adalah kunjunganluar negeri yang luar biasa dan terakhir pada 2024, pun adalah sekali praktek sukses dari pemikiran diplomasi Xi Jinping.