Selasa, 21 Januari 2025 14:09

Menantikan awal baik hubungan Tiongkok-AS

Luar Negeri

Pada tanggal 20 Januari waktu setempat, Presiden terpilih AS Donald Trump secara resmi memulai masa jabatan presiden keduanya. “Bersedia mendorong hubungan Tiongkok-AS mencapai perkembangan yang lebih besar di titik awal baru”, “AS dan Tiongkok adalah dua negara paling penting di dunia masa kini, perlu memelihara persahabatan yang langgeng, dan bersama-sama menjaga perdamaian dunia”. Tiga hari sebelumnya, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pembicaraan telepon dengan Donald Trump atas undangan, kedua pihak telah mencapai kesepahaman penting mengenai pengembangan hubungan Tiongkok-AS tahap selanjutnya, hal tersebut telah mendapat penilaian positif dari seluruh dunia selama beberapa hari ini.

Ini adalah sebuah pembicaraan telepon penting di waktu yang krusial, dunia sangat memperhatikan hubungan Tiongkok-AS yang menyambut awal baru. Media Brasil berpendapat, pembicaraan kali ini menunjukkan pentingnya kedua negara besar di dunia hidup berdampingan secara rukun. Banyak media asing berpendapat, dialog yang dipentingkan oleh kedua pihak bermanfaat bagi dunia untuk menghapus kekhawatiran dunia bahwa Tiongkok dan AS tidak dapat mencari persamaan di tengah perbedaan.

Faktanya, menjelang pelantikan pemerintah baru AS, Tiongkok dan AS telah mengadakan serangkaian interaksi yang baik. Trump menyatakan, “Tiongkok dan AS dapat bersama-sama menyelesaikan semua masalah di dunia” dan berharap dapat segera berjumpa dengan Presiden Xi Jinping. Tiongkok pun memberikan tanggapan yang positif, wakil khusus Presiden Xi Jinping menghadiri upacara pelantikan Presiden Trump di AS. Profesor Universitas Urusan Luar Negeri Tiongkok (CFAU) Li Haidong menyebut, interaksi tersebut menunjukkan, Tiongkok dan AS memiliki keinginan kuat untuk memastikan tren positif hubungan bilateral pada tahap selanjutnya, serta mendorong hubungan Tiongkok-AS mewujudkan awal yang stabil selama masa jabatan baru presiden AS.

Sebenarnya Tiongkok dan AS adalah lawan atau mitra? Ini adalah sebuah masalah mendasar yang berkaitan dengan arah perkembangan hubungan Tiongkok-AS. Tiongkok berulang kali menekankan, Tiongkok bersedia menjadi mitra dan teman AS, serta berharap AS dapat memandang jalan pembangunan dan tujuan pembangunan Tiongkok dengan tepat. Dalam pembicaraan telepon kali ini, Presiden Xi menunjukkan, Tiongkok dan AS memiliki “kepentingan bersama yang luas dan ruang kerja sama yang luas”, dapat “memberikan kontribusi pada kesuksesan satu sama lain dan kemakmuran bersama”. Diharapkan, pemerintah baru AS dapat menyimak dengan serius, membangun pemahaman yang tepat mengenai Tiongkok, serta memulai awal hubungan Tiongkok-AS dengan baik.

Keadaan negara Tiongkok dan AS berbeda, dan pasti akan timbul sejumlah perselisihan. Bagaimana menangani perselisihan tersebut? Kuncinya adalah menghormati kepentingan inti dan kekhawatiran penting satu sama lain, mengetahui batas prinsipil satu sama lain, dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah dengan baik.

Dalam pertemuan puncak Tiongkok-AS bulan November tahun 2024, Tiongkok dengan tegas menunjukkan, untuk mengembangkan hubungan Tiongkok-AS harus mempertahankan “empat tidak berubah”, sekaligus menentukan garis merah dalam empat masalah termasuk masalah Taiwan, demokrasi dan HAM, jalur pembangunan dan sistem sosial serta hak pembangunan. Dalam pembicaraan kali ini, Presiden Xi menekankan bahwa “masalah Taiwan berkaitan dengan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah Tiongkok, diharapkan AS dapat menanganinya dengan hati-hati”, serta mengimbau untuk menghindari konflik dan konfrontasi dalam menangani hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS.

Bagi pemerintah baru AS, mereka perlu mengetahui dan memahami kepentingan inti dan kekhawatiran penting pihak Tiongkok secara menyeluruh, membetulkan tindakannya yang tidak sejalan dengan perkataannya, dan berupaya bersama dengan Tiongkok mengembangkan hubungan Tiongkok-AS. Selama beberapa tahun belakangan ini, tekanan AS terhadap ekonomi, perdagangan dan iptek Tiongok tidak dapat menghambat pembangunan Tiongkok. Di masa mendatang, Tiongkok akan terus dengan tegas membela kedaulatan, keamanan serta hak dan kepentingan pembangunannya sendiri.

Yang perlu diperhatikan adalah, kedua pemimpin negara sepakat untuk membangun jalur komunikasi strategis guna memelihara komunikasi secara berkala mengenai isu-isu yang menjadi perhatian bersama. Menurut dunia luar, hal ini adalah sinyal yang positif. Diplomasi kepala negara memainkan peran utama yang strategis dalam hubungan Tiongkok-AS. Selama jabatan baru presiden AS, jika lapisan tinggi Tiongkok dan AS menjaga interaksi yang erat, akan bermanfaat untuk mengatasi kesulitan dan tantangan, serta mengurangi ketidakpastian dalam hubungan bilateral.

Saat ini, hubungan Tiongkok-AS memasuki awal yang baru. Dengan menaati arahan strategis diplomasi kepala negara dan mengimplementasi kesepakatan penting yang dicapai kedua pihak, Tiongkok dan AS dapat mendorong awal yang baik dalam hubungan bilateral, agar kedua negara dapat menemukan cara yang tepat untuk bergaul satu sama lain di era baru.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 139 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping gelar pertemuan virtual dengan Putin
Menantikan awal baik hubungan Tiongkok-AS
Xi Jinping bersama tokoh-tokoh di luar PKT rayakan Tahun Baru Imlek
×