Presiden Xi Jinping menekankan, perlu mempercepat pembentukan sistem tenaga listrik baru yang bersih, rendah karbon, aman, melimpah, ekonomis dan efisien, sinergi antara pasokan dan kebutuhan, serta fleksibel dan cerdas, untuk lebih baik mendorong revolusi pada produksi dan konsumsi energi, serta menjamin ketahanan energi nasional. Saat ini, Tiongkok sedang mempercepat reformasi sistem dan mekanisme, serta mempercepat pembangunan sistem tenaga listrik baru yang lebih aman, lebih hijau, dan lebih efisien.
Saat ini, kapasitas pasokan listrik Tiongkok semakin kuat.
Data terbaru menunjukkan, pada tahun 2024, produksi listrik dari energi terbarukan di Tiongkok telah melebihi 3,4 triliun kilowatt-jam, lebih awal mencapai target rencana Repelita ke-14. Sekarang, 4 dari setiap 10 kilowatt-jam listrik yang dihasilkan di Tiongkok berasal dari energi bersih. Tiongkok telah membangun sistem pembangkit listrik bersih dan jaringan transmisi listrik terbesar di dunia, kedua-duanya telah membentuk sistem pasokan listrik terbesar di dunia.
Bagaimana membuat sistem pasokan listrik terbesar di dunia ini lebih aman, lebih hijau, dan lebih efisien?
Presiden Xi memberikan pengaturan strategis terhadap pembangunan sistem tenagal listrik tipe baru dari perspektif memperkuat pembangunan peradaban ekologis, menjamin ketahanan energi nasional, dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Saat meninjau basis energi dan perusahaan energi, beliau menekankan pentingnya mengembangkan energi tenaga angin dan tenaga surya, mengoordinasikan pengembangan tenaga air dan perlindungan ekologis, serta mengembangkan tenaga nuklir dengan aman dan teratur, dan mempercepat pembangunan sistem tenaga listrik baru. Saat menginspeksi pabrik dan laboratorium, beliau menekankan pentingnya mempercepat revitalisasi dan iterasi teknologi krusial dan produk inti, serta pemberdayaan teknologi baru dengan berbasis kecerdasan, untuk meningkatkan keamanan pasokan energi nasional.
Sejak awal tahun 2025, dari pembangunan basis energi bersih, pembangunan jaringan listrik cerdas hingga proyek penyimpanan energi, pembangunan sistem tenaga listrik baru telah dilaksanakan secara menyeluruh.
Pada awal tahun ini, undang-undang pertama di bidang energi Tiongkok—"Undang-Undang Energi"—resmi diberlakukan. UU Energi mengusulkan untuk memprioritaskan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan, meningkatkan kapasitas jaringan listrik untuk menerima, mendistribusi, dan mengatur energi terbarukan, serta mempercepat pembangunan sistem tenaga listrik baru. Tahun ini adalah tahun penutup Repelita ke-14, di mana tambahan kapasitas pembangkit listrik energi baru secara nasional akan mencapai lebih dari 60% dari total kapasitas terpasang, langkah transformasi energi terus dipercepat. Saat ini, pembangunan sistem tenaga listrik baru yang lebih hijau, lebih stabil, dan lebih efisien sedang dipercepat, yang akan memberikan jaminan kuat bagi ketahanan energi dan pembangunan ekonomi Tiongkok.